MADIUN, KOMPAS.com - Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional, Hadi Tjahjanto mendeklarasikan Kota Madiun sebagai Kota Lengkap pertama di pulau Jawa.
Kota Pecel, julukan Kota Madiun, jadi kota lengkap lantaran berhasil memetakan seluruh bidang tanahnya disertai validitas dokumen spasial maupun yuridisnya.
“Ini merupakan pertama di Jawa Timur dan kedua di Indonesia setelah Kota Denpasar, Bali,” kata Hadi saat mendeklarasikan Kota Madiun sebagai kota lengkap di Wisma Haji Kota Madiun, Jawa Timur, Selasa (28/3/2023) petang.
Penobatan Kota Madiun sebagai kota lengkap dihadiri Wakil Menteri ATR/BPN, Raja Juli Antoni; Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa; Wali Kota Madiun Maidi; dan seluruh kepala ATR/BPN se Jawa Timur.
Baca juga: 2 Oknum Polisi Jual Sabu-sabu ke Pengedar, Ditangkap di Madiun
Kota Madiun ditetapkan sebagai kota lengkap karena dari 68.920 bidang tanah, 65.559 (95,12 persen) di antaranya sudah terdaftar. Selain itu validitas buku tanah antara fisik dan elektronik mencapai 99,95 persen.
Hadi mengatakan, keuntungan Kota Madiun menyandang Kota Lengkap memberikan kepastian hukum kepada masyarakat hak atas tanah dan hak perekonomian rakyat. Selain itu, keberadaan kota lengkap akan terbebas dari sengketa dan konflik pertanahan.
“Dengan demikian tanah itu jelas milik siapa. Sudah tidak ada lagi perkelahian dan sengketa. Kondisi dapat dilihat sepinya sengketa dan perselisihan di Kota Madiun,” kata Hadi.
Mantan Panglima TNI itu menegaskan daerah yang menjadi kota lengkap akan menutup pergerakan mafia tanah.
“Kota lengkap juga akan menutup kran-kran mafia tanah. Mafia tanah belum ada kan di Madiun,” jelas Hadi.
Baca juga: 6 PSK yang Terjaring Razia di Pasar Tradisional Muneng Madiun Positif HIV
Tak hanya itu, Hadi memastikan investor pun akan datang berduyun-duyun ke Kota Madiun. Pasalnya, dapat melakukan sinergi dan kepastian hak atas tanah sudah jelas.
Apalagi secara geografis, posisi Kota Madiun sangat strategis untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Hal itu terbukti saat pandemi covid-19 selama dua tahun, ekonomi di Kota Madiun masih tumbuh.
Menurut Hadi untuk mewujudkan daerah atau kota sebagai kota lengkap bukanlah persoalan mudah.
Hal itu membutuhkan koordinasi yang baik lintas bidang maka mudah mendapatkannya. Terlebih untuk menjadi sebagai kota lengkap apabila secara spasial peta termasuk yuridis semuanya sudah akurat.
Hadi menambahkan program kota lengkap juga membantu percepatan program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PSTL). Ia menyebutkan, tanah yang bersertifikat di Indonesia pada tahun 2017 baru 48 juta bidang.