Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Santri di Bangkalan Tewas Usai Dianiaya oleh Senior, Berawal dari Uang yang Hilang

Kompas.com - 10/03/2023, 16:50 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - BT (16), santri di sebuah pondok pesantren di Kecamatan geger, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur meninggal diduga usai dianiaya seniornya pada Selasa (8/3/2023).

Korban adalah warga Buluk, Kecamatan Klampis, Kabupaten Bangkalan. Dari hasil otopsi luar, ditemukan luka lebam di tangan, punggung dan dada korban.

Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Bangkit Dananjaya mengatakan telah memeriksa 18 santri. Penganiayaan berawal saat korban dipanggil senior setelah uang milik salah satu santri hilang.

“Iya nanti kami akan periksa sebanyak (18 santri) itu. (Korban) dipanggil karena dituduh mencuri tetapi saat dilakukan introgasi yang bersangkutan tidak mengaku,” ungkap Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Bangkit Dananjaya.

Baca juga: Santri Dikeroyok hingga Tewas di Bangkalan, Pihak Ponpes: Terjadi pada Waktu Istirahat

Bangkit menjelaskan, korban BT awalnya dipanggil untuk mengklarifikasi atas peristiwa hilangnya uang senilai Rp 400.000 milik salah seorang santri.

BT awalnya, lanjut Bangkit, mengakui perbuatannya.

“Namun ketika kakak kelas yang merupakan pengurus pondok ingin mengklarifikasi di hadapan pimpinan pondok, korban tidak mengakui sehingga dari pelaku merasa emosi dan dongkol sehingga mereka melakukan pemukulan,” jelas Bangkit.

Bangkit juga meminta waktu untuk bisa mengungkap peristiwa kriminal tersebut mulai dari motif dan siapa tersangkanya.

"Dugaan motifnya itu masih kami dalami saat ini kami masih memeriksa saksi-saksi, belum ada penetapan tersangka. Sementara ini belum ya," ujar dia.

Baca juga: Orangtua Santri yang Tewas Dianiaya Senior di Bangkalan Masih Terpukul, Berharap Segera Ada Tersangka

Sang ayah dikabari kepala desa

Moh Nasib dan Kepala Desa Buluk Agung saat menyampaikan keluh kesahnya atas duka putranya BT (16), di rumah duka Desa Buluk Agung, Kamis (9/3/2023).KOMPAS.COM/MUCHLIS Moh Nasib dan Kepala Desa Buluk Agung saat menyampaikan keluh kesahnya atas duka putranya BT (16), di rumah duka Desa Buluk Agung, Kamis (9/3/2023).
Muhammad Nasib (42), mengaku terpukul saat mendengar kabar anak bungsunya meninggal dunia.

"Saya kaget pas dikabari kalau anak saya sudah meninggal," kata Nasib saat ditemui di rumahnya di Desa Buluk Agung, Kecamatan Klampis, Bangkalan, Kamis (9/3/2023).

Kabar duka itu ia dapat dari kepala desa yang mendapat informasi dari pihak Puskesmas Geger pada Selasa (7/3/2023).

Padahal, Nasib sudah memberikan nomor teleponnya ke pihak pengurus pondok pesantren saat mendaftarkan putranya.

"Masak iya, saya tahu dari Pak Kades. Seharusnya pihak pondok dulu ke saya. Saya dikabari kalau anak saya dirujuk ke RSUD Bangkalan," terang dia.

Baca juga: Santri Tewas Diduga Dikeroyok Senior di Bangkalan, Polisi Sebut Ada Luka Lebam di Dada dan Punggung

Nasib menerima kabar duka itu sekitar pukul 23.00 WIB. Ia dan istrinya, Silah, langsung berangkat ke RSUD Bangkalan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya
Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Surabaya
Empat Kendaraan di Banyuwangi Alami Kecelakaan Beruntun

Empat Kendaraan di Banyuwangi Alami Kecelakaan Beruntun

Surabaya
Sepeda Motor Terlindas Pikup di Madiun, Ibu dan Anak Tewas

Sepeda Motor Terlindas Pikup di Madiun, Ibu dan Anak Tewas

Surabaya
Presiden Jokowi Dikabarkan Batal Beri Penghargaan kepada Gibran-Bobby di Surabaya

Presiden Jokowi Dikabarkan Batal Beri Penghargaan kepada Gibran-Bobby di Surabaya

Surabaya
Mengenal Unan-unan, Tradisi Warisan Lima Tahunan Suku Tengger

Mengenal Unan-unan, Tradisi Warisan Lima Tahunan Suku Tengger

Surabaya
Keluarga Pedangdut Via Vallen Buka Suara Usai Rumahnya Digeruduk

Keluarga Pedangdut Via Vallen Buka Suara Usai Rumahnya Digeruduk

Surabaya
Bebas Bersyarat, Mantan Bupati Malang Rendra Kresna Ingin Rehat Sejenak dari Dunia Politik

Bebas Bersyarat, Mantan Bupati Malang Rendra Kresna Ingin Rehat Sejenak dari Dunia Politik

Surabaya
5 Orang Pengeroyok Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi Jadi Tersangka

5 Orang Pengeroyok Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi Jadi Tersangka

Surabaya
Komnas PA Dampingi Korban Pencabulan Polisi di Surabaya

Komnas PA Dampingi Korban Pencabulan Polisi di Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com