Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Proses "Flushing" 2 Waduk di Blitar, Ini Pengertian dan Tujuannya

Kompas.com - 09/03/2023, 10:22 WIB
Asip Agus Hasani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com – Kegiatan rutin pengosongan dan penggelontoran (flushing) dua waduk di wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur dilakukan selama sepekan sejak Minggu (5/3/2023) hingga Sabtu (11/3/2023).

Dua waduk tersebut ialah Waduk Wlingi dan Waduk Lodoyo.

Selama proses flushing berlangsung, atau yang lebih dikenal dengan istilah 'pladu', warga setempat biasanya ramai-ramai mencari ikan yang lemas akibat terbawa derasnya arus.

Baca juga: TNI AL Gelar Latihan Penanggulangan Gempa dan Tsunami di Pantai Tambakrejo Blitar

Tujuan flushing

Prose flushing ini dilakukan oleh Perum Jasa Tirta (PJT) I selaku pengelola Sungai Brantas.

Plt Direktur Utama sekaligus Direktur Operasional PJT I, Milfan Rantawi, mengatakan bahwa kegiatan flushing memiliki sederet manfaat yang besar dalam upaya mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya air sungai bagi masyarakat.

“Tujuan utama flushing adalah memulihkan daya tampung efektif pada waduk yang dari hari ke hari semakin menurun akibat terjadinya sedimentasi,” ujar Milfan melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (8/3/2023) malam.

Baca juga: Waduk Bade di Boyolali yang Indah dengan Panorama Gunung

Dengan membuka pintu-pintu air waduk secara terukur, ujarnya, sedimen waduk akan terbawa aliran deras air.

“Dengan daya tampung waduk meningkat, maka fungsi waduk sebagai pengendali banjir pun akan lebih efektif,” jelasnya.

Fungsi cadangan air

Kegiatan pembersihan intake irigasi selama berlangsungnya pengosongan Waduk Wlingi dan Waduk Lodoyo di Kabupaten Blitar selama sepekan mulai 5 hingga 11 Maret 2023.Dok. PJT I Kegiatan pembersihan intake irigasi selama berlangsungnya pengosongan Waduk Wlingi dan Waduk Lodoyo di Kabupaten Blitar selama sepekan mulai 5 hingga 11 Maret 2023.

Begitu juga dengan fungsi waduk sebagai penampung cadangan air untuk keperluan pengairan lahan pertanian. Milfan mengatakan hal itu akan bisa lebih optimal karena jumlah air yang dapat ditampung pun menjadi lebih banyak.

Dengan volume air yang lebih besar di waduk maka akan lebih banyak lahan pertanian yang tetap mendapatkan pasokan air selama musim kemarau.

Berkaca pada kegiatan flushing tahun 2022, kata Milfan, terjadi peningkatan daya tampung Waduk Wlingi sebesar 27 persen setelah sekitar 603.000 meter kubik sedimen berhasil digelontorkan.

Baca juga: Rumah Ramli di Kota Blitar Terbakar, Api Berasal dari Bagian Atap


Sementara di Waduk Lodoyo, terjadi pengurangan sedimen sebanyak 561.000 meter kubik usai flushing sehingga meningkatkan daya tampung waduk sebesar 18 persen.

Milfan menambahkan bahwa pengurangan sedimen pada waduk juga dibantu dengan cara pengerukan.

“Kekosongan air di waduk juga kita manfaatkan untuk membersihkan sampah di depan ‘intake’ menuju saluran irigasi dan ‘intake’ menuju instalasi PLTA (pembakit listrik tenaga air). Jadi suplai air optimal,” jelasnya.

Baca juga: Kijang Innova Bermuatan Rokok Tabrak Rumah Warga di Blitar, Sopir Kabur

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com