Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelihara Elang Bondol, Pengusaha di Situbondo Resmi Jadi Tersangka

Kompas.com - 28/02/2023, 14:25 WIB
Ridho Abdullah Akbar,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SITUBONDO, KOMPAS.com - Pengusaha di Situbondo, Jawa Timur Rudi Cahyadi resmi ditetapkan sebagai tersangka karena memelihara elang bondol atau Haliastus indus.

Kasat Reskrim Polres Situbondo AKP Dhedi Ardi Putra menyatakan, polisi telah melakukan gelar perkara atas kasus pemeliharaan elang bondol secara ilegal tersebut. 

"Sudah resmi tersangka, terbukti melanggar Undang-Undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara," kata Dhedi, Selasa (28/2/2023).

Baca juga: Pelihara Elang Bondol Tanpa Izin, Pengusaha di Situbondo Diperiksa Polisi

Menurutnya, Rudi terancam hukuman lima tahun penjara dan tidak mendapat restorative justice. 

"Ini laporan polisi model A (polisi sebagai pelapor) jadi tidak bisa dilakukan restorative justice, namun kalau pelaporan model B (masyarakat sebagai pelapor) maka baru bisa ada restorative justice," ujarnya.

Baca juga: 5 Fakta Elang Bondol, Si Maskot Jakarta yang Kawin di Udara

Satwa dilindungi

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur, Nur Patria menyatakan, elang bondol merupakan satwa dilindungi dan terancam punah sehingga tidak boleh dipelihara secara bebas.

"Semua burung elang dilindungi, untuk elang bondol termasuk yang terancam punah dan sulit berkembang biak," ucapnya.

Menurutnya, hewan tersebut tidak bisa hidup di sembarang tempat dan hanya bisa hidup di hutan tertentu.

Bahkan dalam setahun, elang bondol belum tentu melakukan perkawinan dan bertelur.

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106/MENLHK/KUM.1/12/2018 menyatakan satwa tersebut dilindungi dan tidak boleh ditangkap.

Baca juga: Perahu di Situbondo Karam Terhantam Ombak, 2 Nelayan Kehilangan Tangkapan 80 Kg Tongkol

Akan dilepaskan

Dia juga menyatakan saat ini elang bondol tersebut berada di Jember dan ditempatkan di sangkar transit sebelum dilakukan pelepasan kembali.

Ada empat alternatif lokasi yakni Taman Nasional Baluran, Taman Nasional Ijen, Taman Nasional Alas Purwo dan Teman Nasional Meru Betiri.

"Nanti pelepasannya masih menunggu, mungkin di Baluran, Ijen, Meru Betiri, Alas Purwo tergantung ada habitatnya, dan juga masih dikoordinasi dengan kepolisian jika kasus hukumnya selesai maka akan dilepas," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

Surabaya
Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com