Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Semeru Keluarkan 26 Kali Letusan dalam 12 Jam, Ketinggian Kolom Abu Capai 500 Meter

Kompas.com - 30/01/2023, 15:40 WIB
Miftahul Huda,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali menunjukkan aktivitas vulkanik berupa letusan.

Sejak Senin (30/1/2023) pukul 00.00-12.00 WIB, Gunung Semeru teramati secara visual mengeluarkan 26 kali letusan dan asap berwarna kelabu setinggi 200-500 meter.

Letusan cenderung mengarah ke barat daya.

Baca juga: Banjir Lahar Semeru, Warga Dusun Sumberlangsep Terisolir

Selain itu, luncuran lava pijar juga teramati secara kasatmata sebanyak empat kali dengan jarak luncur 800 hingga 1.000 meter mengarah ke Curah Kobokan.

Suara letusan atau gemuruh Gunung Semeru juga terdengar jelas beberapa kali oleh petugas yang ada di Pos Pantau Gunung Api Semeru di Gunung Sawur.

Sementara, aktivitas kegempaan yang terekam seismograf milik PVMBG mencatat ada 43 kali gempa letusan dalam 12 jam terakhir dengan amplitudo 10-24 milimeter.

Baca juga: Kisah Siswa Lumajang Terjang Aliran Sungai demi ke Sekolah, Jembatan Rusak karena Banjir Lahar Semeru

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi mengatakan, aktivitas vulkanik Gunung Semeru memang mengalami peningkatan beberapa hari terakhir.

Jika diakumulasikan, menurut Patria, dalam 24 jam, lebih dari 70 gempa letusan terjadi di Puncak Gunung Semeru.

Meski begitu, Patria mengimbau agar warga tidak panik berlebihan. Sebab, sampai saat ini status Gunung Semeru masih tetap berada di level III (Siaga).

"Aktivitas Semeru memang beberapa hari terakhir terlihat ada peningkatan, tapi itu masih dalam kategori normal. Jadi warga jangan panik dan tetap waspadai potensi APG dan bahaya semeru lainnya," kata Patria di Lumajang, Senin (30/1/2023).

Terpisah, Petugas PPGA Semeru Mukdas Sofian mengimbau warga untuk mematuhi arahan PVMBG agar tidak beraktivitas dalam radius 13 kilometer dari puncak.

"Potensi APG, guguran lava dan banjir lahar cukup tinggi apalagi musim hujan begini. Jadi jangan beraktivitas di sepanjang sungai yang dialiri lahar seperti Besuk Kobokan, Besuk sat, Besuk  Bang, dan Besuk Kembar," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com