Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Anjlok hingga Rp 700, Tomat Milik Petani di Magetan Dibiarkan Tak Dipanen

Kompas.com - 24/01/2023, 10:54 WIB
Sukoco,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com - Petani tomat di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, memilih tidak memanen tomat hasil kebun mereka karena harganya anjlok.

Sutrisno, petani tomat dari Desa Sidomukti, Kecamatan Plaosan, mengatakan, harga tomat di tingkat petani dalam seminggu terakhir anjlok dari Rp 12.000 ke Rp 1.000, bahkan sempat menyentuh Rp 700.

"Turun drastis, sekarang tinggal Rp 1.000, kadang Rp 700, Rp 800. Harga pasar itu kan tidak  menentu. Karena harga anjlok kita jadi rugi total,” ujar Sutrisno saat ditemui di kebun miliknya, Selasa (24/1/2023).

Baca juga: Petani Ngamuk Buang 1 Pikap Tomat, Harga Rp 4.000 Anjlok Jadi Rp 600 Per Kg, Lebih Mahal Kotaknya

Sutrisno menambahkan, dengan harga tomat Rp 700, banyak petani yang lebih memilih tidak memanen tanaman tomat mereka. Sebab, dengan harga segitu, biaya untuk tenaga memanen dan ongkos angkut tidak mencukupi.

Dia juga mengeluhkan tingginya harga pupuk yang membuat petani kesulitan menutup biaya operasional.

Baca juga: Diduga Jatuh ke Jurang Sedalam 100 Meter Saat Cari Kayu Bakar, Kakek di Magetan Ditemukan Tewas

“Kalau harganya jatuh gini ya kami biarkan karena kita merugi. Untuk tenaga memanen dan transportasi saja masih merugi, apalagi dengan pupuk yang mahal, tidak bisa menutup biaya," imbuhnya.

Pantauan Kompas.com di Pasar Sayur Magetanharga jual tomat oleh pedagang masih mencapai Rp 3.000.

Sarmi, salah satu pedagang, mengatakan, harga tomat mulai anjlok sejak awal tahun 2023.

"Kemarin masih sampai Rp 12.000 terus turun sampai sekarang di tingkat pedagang Rp 3.000. Pasar memang lagi sepi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Surabaya
Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Surabaya
Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Surabaya
Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Surabaya
Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Surabaya
Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Surabaya
6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

Surabaya
Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Surabaya
Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Surabaya
Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Surabaya
Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Surabaya
Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Surabaya
Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Surabaya
Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com