Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Santri di Trenggalek Jatim Dianiaya Ustaz hingga Tulang Tangan Retak

Kompas.com - 22/01/2023, 09:02 WIB
Slamet Widodo,
Khairina

Tim Redaksi

TRENGGALEK,KOMPAS.com - Dua orang santri salah satu pondok pesantren di Kabupaten Trenggalek Jawa Timur, dianiaya oleh ustaz pengajar.

Akibatnya, satu santri mengalami tulang tangan sebelah kiri retak dan satu santri mengalami lebam di bagian punggung.

Kedua santri korban penganiayaan tersebut masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soedomo Trenggalek.

Baca juga: Diduga Cabuli 6 Santri, Guru Mengaji di Kubu Raya Ditangkap

Dua santri korban yang mengalami penganiayaan adalah  berinisial GD (14), Warga Desa Tumpuk Kecamatan Tugu, dan LM (15) warga Desa Ngepeh, Kecamatan Tugu Trenggalek.

Sedangkan pelaku, berinisial MDP (17) warga Kecamatan Praju, Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Pelaku merupakan ustaz pengabdian pengajar Hadis, di salah satu pondok pesantren di Trenggalek.

Dijelaskan oleh orangtua dari korban GD yang mengalami cedera tangan, ia mengetahui kejadian tersebut pada Jumat (20/1/2022) sekitar pukul 18.00 WIB.

"Saya mendengar kejadian yang menimpa anak saya itu setelah Maghrib, sama orrang tua anak saya," terang ayah kandung korban Purwanto di RSUD dr.Soedomo Trenggalek ketika menunggui korban GD, Sabtu (21/01/2023).

Baca juga: Duka Santri di Pasuruan, Nyawa Melayang Usai Dibakar Sang Senior karena Tuduhan Mencuri...

Mendengar kabar tersebut, Purwanto bergegas ke  RSUD dr. Soedomo untuk melihat secara langsung kondisi anaknya.

"Saya dikabari melalui telepon bahwa anak saya sudah di IGD" ujar Purwanto.

Setibanya di RSUD dr. Soedomo Trenggalek, diketahui bahwa korban GD mengalami cidera tulang tangan sebelah kiri (retak), sedangkan satu korban lain yakni LM mengalami luka lebam di punggung.

"Selain tangan kiri anak saya retak, tidak ada luka lain," ujar Purwanto.

Juga dijelaskan oleh Purwanto dari cerita anaknya GD, kejadian tersebut berawal ketika kedua korban melakukan aktivitas latihan, untuk persiapan pentas seni di pondok pesantren tersebut.

Karena pada jam kegiatan pelajaran agama,  santri tidak boleh berada di kamar. Karena kedua korban tidak kunjung turun, kemudian pelaku mendatangi ke kamar mereka.

"Maunya ustaz, pada saaat jam pelajaran tidak boleh di dalam kamar." ujar Purwanto.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar Keras, Warga: Dikira Bom

Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar Keras, Warga: Dikira Bom

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar hingga Radius 2 Kilometer

Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar hingga Radius 2 Kilometer

Surabaya
Rumah Ambruk di Bangkalan Akibat Petasan Meledak, 1 Orang Meninggal dan 2 Kritis

Rumah Ambruk di Bangkalan Akibat Petasan Meledak, 1 Orang Meninggal dan 2 Kritis

Surabaya
Arus Balik di Pelabuhan Jangkar Situbondo Didominasi Kalangan Santri

Arus Balik di Pelabuhan Jangkar Situbondo Didominasi Kalangan Santri

Surabaya
3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

Surabaya
PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

Surabaya
2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

Surabaya
Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Surabaya
Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Surabaya
Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com