Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mantan Napi Terorisme Ali Fauzi, Menangis Saat Raih Gelar Doktor dengan Predikat Cum Laude

Kompas.com - 20/01/2023, 16:08 WIB
Nugraha Perdana,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Mantan napi terorisme (napiter), Ali Fauzi baru saja menyelesaikan studi S3-nya di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Ali yang pernah terlibat dalam jaringan Jamaah Islamiyah (JI) ini lulus dengan predikat Cum Laude.

Baca juga: Warga Malang Tanam Pohon Pisang di Jalan Umum, Kondisi Berlubang dan Sering Terjadi Kecelakaan

Dukungan istri

Saat dihubungi melalui telepon WhatsApp, Ali bercerita tentang perjuangannya menyelesaikan tugas akhirnya berjudul Edukasi Moderasi Beragama Bagi Para Mantan Napiter.

Dia sangat merasa gugup ketika menjalani sidang ujian di hadapan tujuh pengujinya yang rata-rata bergelar para profesor pada Selasa (17/1/2022).

Namun, dorongan motivasi dari istrinya yang meminta untuk memberikan hasil terbaik dalam ujian tersebut membuat rasa percaya dirinya kembali.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 20 Januari 2023: Pagi Berawan dan Sore Hujan Ringan

"Sebelumnya, saya berkali-kali ketika bertemu dengan dosen pembimbing selalu revisi (disertasi/ tugas akhirnya), tidak ada benarnya, karena harus menyesuaikan pandangan antara dosen. Ketika ujian itu Ya Allah rasanya seperti dihantui ketakutan, gimana gitu, ketika menghadapi para dosen profesor, saya minder," kata Ali pada Jumat (20/1/2023).

Disertasi eks napiter

Dalam mengerjakan disertasinya, Ali menggali data dengan berfokus pada subjek eks napiter.

Mulai dari proses perekrutan, radikalisasi, hingga aksi berupa penembakan dan pengeboman.

"Subjek penelitian eks napiter yang saya wawancarai, seperti mengapa bergabung menjadi teroris, perjalanan mereka bisa menjadi radikal, itu saya gali satu-satu, kemudian mereka bisa balik menjadi moderat seperti apa," katanya.

Ali menilai bahwa pemahaman Islam para eks napiter pada teks tidak sesuai dengan konteks di Indonesia. Hal itu telah menenggelamkan gerakan radikal fundamental yang berujung pada terorisme.

"Namun kini para napiter telah menyadari kesalahan mereka yang telah melakukan tindakan merugikan pihak lain dan mengakhirinya," katanya.

Menurut Ali, moderasi beragama membuat mereka membuka pikiran dan sadar. Terutama, terkait hak-hak orang lain yang berbeda pemahaman maupun agama di Indonesia.

Baca juga: Lampaui Ponorogo, Pengajuan Dispensasi Nikah Dini di Kabupaten Malang Capai 1.434 Perkara, Tertinggi di Jatim

 

Pemaknaan Islam secara moderat dan humanis menenangkan batin bagi kehidupan mantan napiter.

Menangis lulus Cum Laude

Perjuangan Ali untuk menyelesaikan studi doktor selama 3,6 tahun itu sempat berdarah-darah. Ali pernah jatuh dari sepeda motor hingga dirawat di rumah sakit karena banyak pikiran dan mengalami vertigo.

Halaman:


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Surabaya
Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Surabaya
Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Surabaya
Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Surabaya
Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Surabaya
Pria di Kota Malang Diduga Bunuh Diri, Tubuhnya Mengenaskan Usai Ditabrak Kereta Api

Pria di Kota Malang Diduga Bunuh Diri, Tubuhnya Mengenaskan Usai Ditabrak Kereta Api

Surabaya
Kronologi Bapak dan Anak Tenggelam di Sungai Gresik-Sidoarjo, Motor Digas Saat di Perahu

Kronologi Bapak dan Anak Tenggelam di Sungai Gresik-Sidoarjo, Motor Digas Saat di Perahu

Surabaya
Pipa PDAM Kota Malang Jebol, Akses Air Bersih Ribuan Pelanggan Putus

Pipa PDAM Kota Malang Jebol, Akses Air Bersih Ribuan Pelanggan Putus

Surabaya
ART di Kota Malang Nekat Curi BPKB Sepeda Motor Majikannya untuk Dijadikan Jaminan Koperasi

ART di Kota Malang Nekat Curi BPKB Sepeda Motor Majikannya untuk Dijadikan Jaminan Koperasi

Surabaya
Bapak dan Anak Warga Gresik Tercebur di Sungai, hingga Kini Belum Ditemukan

Bapak dan Anak Warga Gresik Tercebur di Sungai, hingga Kini Belum Ditemukan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com