LUMAJANG, Kompas.com - Pemandangan berbeda terlihat pada Prosesi Hari Jadi Lumajang (Harjalu) ke-767. Terlihat Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Lumajang beserta pasangan mengenakan pakaian khas Lumajangan saat mengikuti prosesi Harjalu.
Baju dengan nuansa hitam tersebut nampak elegan dengan hiasan manik-manik emas pada bagian lengan tangan, leher, dan tengah.
Bawahan pakaian dibalut kain batik yang digunakan sebagai sarung dengan motif khas Lumajangan.
Baca juga: Kemeriahan Pesta Rakyat di Peringatan Hari Jadi Ke-767 Lumajang
Pada pakaian pria, model atasan tidak dikancing namun mengenakan pakaian dalam warna putih, dilengkapi blangkon (penutup kepala) berwarna hitam serta jarik Lumajangan sebagai bawahan.
Sementara, untuk pakian wanita, coraknya sedikit berbeda dengan pakaian pria, namun tidak lebih menambah kesan anggun kepada pemakainya.
Model pakaian tersebut sebelumnya sudah digunakan oleh petinggi Lumajang pertama bernama R.M. Singowiguno tahun 1910.
Hal itu menjadi salah satu pertimbangan dipakainya pakaian Lumajang versi kajian Tim UGM sebagai Pakaian Khas Lumajang.
"Hari ini saya dan Bunda Indah Masdar memakai baju khas Lumajang yang telah di kaji oleh para guru besar sejarah UGM dengan berbagai referensi dan rujukan diantaranya Becknopte Encyclopedie van Nederlandsch-Indie, koleksi National Archief Den Hag, dan Perpustakaan Universiteit Leiden,” beber Bupati Lumajang Thoriqul Haq saat ditemui disela kegiatan Harjalu di Alun-alun Lumajang, Kamis (15/12/2022).
Menurutnya, pemilihan baju tersebut untuk mengenang masa kepatihan Lumajang pada awal abad 20.
Baca juga: Kasus Dugaan Korupsi Pisang Mas Kirana Terancam Molor, Ini Penjelasan Kejari Lumajang
"Baju Khas Lumajang ini di gunakan oleh R.M. Singowiguno di depan Kepatihan Lumajang tahun 1910. Berdasarkan pertimbangan tersebut, Pakaian Khas Lumajang dalam prosesi upacara merujuk pada pakaian R.M. Singowiguno, termasuk untuk prosesi HARJALU yang ke-767," katanya.
Sementara itu, dalam prosesi Harjalu ke-767 ini, pemerintah juga menggelar berbagai macam sajian hiburan sebagai bentuk pesta rakyat.
Sejumlah pertunjukkan yang disajikan yakni mulai dari pengucaon janji dan sabda dalem, Tari Bedhaya Sumunaring Lamajang, Gerebek Gunungan Hasil Bumi, Tari Kolosal Topeng Kaliwungu yang dipandu oleh Didik Nini Thowok. Kemudian, ditutup dengan kesenian lokal atraksi jaran kencak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.