Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBNU Akan Lawan Politik Identitas dalam Pemilu 2024

Kompas.com - 22/10/2022, 15:15 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) siap melakukan perlawanan terhadap berbagai pihak yang mengusung gaya politik identitas dalam Pemilu 2024.

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menyatakan, pihaknya tidak sekedar menentang pihak-pihak yang memainkan isu agama maupun isu primordial untuk mendulang suara.

Menurut dia, isu agama tidak seharusnya menjadi senjata politik. Atas dasar itu, PBNU tak segan untuk melakukan perlawanan.

"Semua upaya untuk memperalat agama sebagai senjata politik, kami akan lawan, ujar Yahya Tsaquf di Pesantren Tebuireng Jombang, Sabtu (22/10/2022).

Baca juga: PBNU Gelar Apel Hari Santri di Pesantren Tebuireng Jombang

Selain siap melawan gaya politik identitas, PBNU juga mengharamkan kader NU dan warga Nahdliyyin untuk memperalat identitas Nahdlatul Ulama.

Yahya Tsaquf menegaskan, gaya politik bernuansa SARA harus dihilangkan dalam penyelenggaraan Pemilu 2024.

Perhelatan Pemilu 2024 diharapkan dapat berjalan demokratis dan rasional, serta tidak memicu kegaduhan berlatar belakang agama, etnis maupun kelompok atau organisasi.

"Kami minta kepada pemilih untuk berfikir tentang catatan-catatan tentang para kandidatnya, siapa yang kinerjanya lebih baik, siapa yang integritasnya lebih baik, siapa yang moralnya lebih baik dan sebagainya," kata Yahya Tsaquf.

Baca juga: Ketua PBNU Tegaskan soal NKRI Sudah Tak Bisa Ditawar Lagi

Kandidat atau kontestan pemilu, diharapkan tidak mengedepankan isu primordial dan isu SARA dalam upayanya meraih dukungan suara pemilih.

"Bukan memperalat agama, bukan memperalat identitas primordial lainnya, termasuk tidak memperalat identitas NU. Termasuk tempat ibadah dan lain-lain," ujar Yahya Tsaquf.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinkes Kota Batu Temukan 2 Jajanan Takjil Diduga Mengandung Boraks

Dinkes Kota Batu Temukan 2 Jajanan Takjil Diduga Mengandung Boraks

Surabaya
Truk Molen Oleng Tabrak Tiang dan 3 Motor di Kota Malang

Truk Molen Oleng Tabrak Tiang dan 3 Motor di Kota Malang

Surabaya
Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Surabaya
978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

Surabaya
Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com