LUMAJANG, KOMPAS.com - Sekitar 10 rumah warga rusak akibat banjir dan longsor di Desa Ranupane, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (8/10/2022).
Banjir juga membuat rumah warga tertutup lumpur setinggi 40 centimeter. Endapan lumpur itu dibawa banjir yang menerjang permukiman.
Baca juga: Ruangannya Digeledah Kejari Lumajang, Kabid Hortikultura DKPP: Mereka Minta Dokumen Asli
Akibatnya, jalan penghubung Lumajang-Malang via Ranupane harus ditutup total.
Dampak banjir yang parah itu diduga terjadi akibat adanya lahan pertanian dengan tingkat kemiringan ekstrem di wilayah tersebut.
Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, masyarakat Ranupane yang beraktivitas sebagai petani harus mulai berbenah dengan mengubah konsep pertanian menjadi terasering.
Menurutnya, persawahan yang diterapkan masyarakat berpotensi menyebabkan bencana dan membahayakan keselamatan penduduk.
Potensi bencana yang dimaksud adalah longsor karena tingkat kemiringan tanah yang curam.
"Kami minta kepada masyarakat agar pertanian terasering dilakukan untuk persawahan dengan lokasi kemiringan yang sangat terjal, karena kalau tidak ini akan membahayakan penduduk sendiri," kata Thoriq di Lumajang, Kamis (13/10/2022).
Thoriq menjelaskan, prioritas utama pemerintah adalah menjamin kebutuhan logistik masyarakat terdampak banjir dan longsor.
Baca juga: Petani Salak di Lumajang Mengeluh Sulit Dapat Pupuk, Bupati: Semua Daerah Sama
Selain itu, pembersihan akses jalan juga terus dikebut pemerintah untuk memudahkan pengiriman logistik dan lalu lintas warga.
"Beberapa rumah harus diperbaiki, jalan juga sudah dibersihkan, kebutuhan logistik juga kami sediakan, prinsipnya masyarakat terdampak kita tangani secepat mungkin," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.