Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Pelajar yang Tewas Saat Ujian Silat Terima Permintaan Maaf Perguruan, Proses Hukum Tetap Berjalan

Kompas.com - 23/09/2022, 08:37 WIB
Muchlis,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Orangtua, pelajar di Sidoarjo yang tewas saat ujian kenaikan tingkat (UKT) silat, Dedik Hainul Akbar (47), mengaku telah didatangi pihak perguruan silat saat tahlilan hari kedua meninggalnya Arif Rifki Al-Masih (17).

Kedatangan perwakilan perguruan silat itu, kata Dedik, untuk menyampaikan belasungkawa dan permohonan maaf atas insiden itu.

"Saya sudah bilang bilang ke mereka, bahwa permohonan maaf dan ucapan belasungkawa saya maafkan, perkara ini biarkan berjalan sesuai aturan hukum yang berlaku," kata Dedik saat berbincang di kediamannya, Dusun Jenggolo, Kelurahan Pucang, Sidoarjo, Kamis (22/9/2022).

Dedik mengatakan, keluarga tak bisa mengintervensi penyidik Polri yang sedang bekerja mengungkap kasus itu. Keluarga pun telah menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus itu kepada polisi.

"Semoga ini lekas selesai agar semuanya bisa tenang. Saya tenang karena sudah ada kepastian hukum, mereka bisa tinggal menjalani hukumannya," kata Dedik.

Dedik mengaku sengaja membawa perkara ini ke ranah hukum untuk memberikan efek jera kepada oknum perguruan silat itu. Ia berharap hal ini jadi pelajaran agar tak ada tindakan berlebihan saat latihan atau ujian silat.

Baca juga: Orangtua Pelajar di Sidoarjo yang Tewas Saat Ujian Silat: Saya Sengaja Bawa ke Ranah Hukum...

"Biarkan saja ini biar jadi efek jera ke mereka, jangan sampai ada korban seperti ini lagi, kasihan toh mereka peserta hanya anak-anak, kalau ada yang melanggar jangan sampai ada kekerasan fisik, toh kalau pun ada jangan area vital yang dipukul, lagi pula ini bukan perang," jelas Dedik.

Dedik kecewa karena perguruan silat yang menjadi penyelenggara UKT terkesan menutupi kejadian sebenarnya.

Bahkan, salah satu perwakilan perguruan silat yang menyampaikan kabar ke rumah Dedik, menyebut Arif pingsan dan dilarikan ke rumah sakit. Nyatanya, Dedik mendapati Arif dalam kondisi koma di RS.

"Kok bisa anak saya cuma berlari pingsan sampai semaput, pas saya nyampek di rumah sakit kaget anak saya sudah dipenuhi selang dari mulut dan dadanya, ini jelas enggak beres, anakku ini koma," papar dia.

Karena merasa tak puas, Dedik kembali bertanya kepada pelatih tersebut dengan nada kecewa.

"Iki temenan tah, soale lek koyok ngene gak mungkin karena lari (Ini beneran ya, soalnya anakku ini koma, gak mungkin kalau hanya lari)," kata Dedik mengulangi percakapannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Arak-arak Bondowoso: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Arak-arak Bondowoso: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
20 Warga Banyuwangi Positif Chikungunya, 40 Orang Suspek

20 Warga Banyuwangi Positif Chikungunya, 40 Orang Suspek

Surabaya
Banjir Lahar Semeru di Lumajang, Ratusan Warga Mengungsi

Banjir Lahar Semeru di Lumajang, Ratusan Warga Mengungsi

Surabaya
11 Orang Ditangkap dalam Penggerebekan Narkoba di Jalan Kunti Surabaya

11 Orang Ditangkap dalam Penggerebekan Narkoba di Jalan Kunti Surabaya

Surabaya
Polres Situbondo Akan Panggil Petugas ASDP Buntut Penangkapan Calo di Pelabuhan Jangkar

Polres Situbondo Akan Panggil Petugas ASDP Buntut Penangkapan Calo di Pelabuhan Jangkar

Surabaya
Ambulans Pengangkut Rombongan Pegawai Hendak Halal Bihalal Terguling di Tulungagung

Ambulans Pengangkut Rombongan Pegawai Hendak Halal Bihalal Terguling di Tulungagung

Surabaya
Bupati Sidoarjo Tak Hadiri Halal Bihalal Kepala Daerah di Surabaya

Bupati Sidoarjo Tak Hadiri Halal Bihalal Kepala Daerah di Surabaya

Surabaya
Polisi Temui Kendala Buru Perampok yang Sempat Sekap Korban di Gresik

Polisi Temui Kendala Buru Perampok yang Sempat Sekap Korban di Gresik

Surabaya
Bos di Surabaya Jadi Korban Penipuan, Rugi Rp 1,5 Miliar, Pelaku Mengaku Tinggal di Amerika

Bos di Surabaya Jadi Korban Penipuan, Rugi Rp 1,5 Miliar, Pelaku Mengaku Tinggal di Amerika

Surabaya
Kadinkes Kabupaten Malang Dicopot karena Pembengkakan Anggaran PBIP

Kadinkes Kabupaten Malang Dicopot karena Pembengkakan Anggaran PBIP

Surabaya
Eks Dirut Perusahaan Jadi Buronan Polda Jatim dalam Kasus Penggelapan dan TPPU Rp 9,2 M

Eks Dirut Perusahaan Jadi Buronan Polda Jatim dalam Kasus Penggelapan dan TPPU Rp 9,2 M

Surabaya
Kronologi Bus Pahala Kencana Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto, Sempat Pecah Ban, Semua Penumpang Selamat

Kronologi Bus Pahala Kencana Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto, Sempat Pecah Ban, Semua Penumpang Selamat

Surabaya
Terungkap, Santri di Blitar Dikeroyok di Mushala oleh 17 Santri Lain sampai Koma dan Meninggal

Terungkap, Santri di Blitar Dikeroyok di Mushala oleh 17 Santri Lain sampai Koma dan Meninggal

Surabaya
Polisi Sebut Terduga Penyiksa Anjing Maltese sampai Mati adalah Anak di Bawah Umur dan Belum Diperiksa

Polisi Sebut Terduga Penyiksa Anjing Maltese sampai Mati adalah Anak di Bawah Umur dan Belum Diperiksa

Surabaya
Pelaku Pelecehan Payudara di Sidoarjo Tertangkap Korban dan Dihajar Massa

Pelaku Pelecehan Payudara di Sidoarjo Tertangkap Korban dan Dihajar Massa

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com