TUBAN, KOMPAS.com - Puluhan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Tuban, Jawa Timur, menggelar unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi di depan Kantor DPRD Tuban.
Dalam aksinya, puluhan mahasiswa berjalan kaki sambil mendorong sepeda motor masing-masing sejauh 300 meter, mulai dari Jalan Sunan Kalijogo hingga Gedung DPRD di Jalan Teuku Umar, Tuban.
Baca juga: Tangkap Penimbun BBM Bersubsidi di Tuban, Polisi Sita 900 Liter Bio Solar
Setibanya di depan gedung DPRD Tuban, mereka berorasi secara bergantian menolak kenaikan harga BBM bersubsidi yang telah diberlakukan sejak Sabtu (3/9/2022) siang.
Koordinator Aksi Abid Arrahmah mengatakan, pemerintah seharusnya melakukan kajian untuk menciptakan kesejahteraan umum tanpa menaikkan harga BBM bersubsidi.
"Kami menolak betul kenaikan harga BBM," terang Abid Arrahmah, kepada Kompas.com, Kamis (8/9/2022).
Menurutnya, kebijakan menaikkan harga BBM memberatkan sebagian masyarakat. Mereka mencontohkan ojek online yang pendapatannya menurun dan nelayan berhenti melaut.
Oleh karena itu, pemerintah harus mencabut kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi dan memberantas jaringan mafia BBM bersubsidi dengan serius.
Massa juga meminta agar pemerintah mendorong keterlibatan masyarakat dalam penyaluran BBM bersubsidi serta menerapkan kebijakan subsidi tepat sasaran.
"Pemerintah harus mengawal penyaluran BBM bersubsidi secara transparan dari pusat hingga daerah, dan cabut perijinan SPBU yang melanggar aturan," ungkapnya.
Baca juga: Warga Tuban Temukan Mortir Aktif Saat Bersihkan Pekarangan Rumah
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tuban, Imam Sutiono mengatakan, pihaknya akan menyampaikan tuntutan para mahasiswa ini kepada pimpinan DPRD. Surat pernyataan sikap yang telah disetujui juga bakal ditandatangani pimpinan DPRD Tuban,
"Saya sebagai wakil ketua DPRD Tuban dan salah satu fraksi yang siap mendukung panjenangan menolak kenaikan harga BBM," kata Imam Sutiono saat menemui aksi mahasiswa PMII Tuban,
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.