Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bongkar Peredaran Uang Palsu di Trenggalek, Polisi Tangkap Produsen dan Pengedar

Kompas.com - 06/09/2022, 19:26 WIB
Slamet Widodo,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

TRENGGALEK, KOMPAS.com - Sebanyak tiga pelaku yang merupakan produsen dan pengedar uang palsu ditangkap polisi di Trenggalek, Jawa Timur, Selasa (6/9/2022). 

Dari para pelaku, polisi menyita ratusan lembar uang palsu pecahan Rp 100.000 dan sejumlah peralatan memproduksi uang palsu.

Baca juga: Oknum Dokter di Bali Cetak Uang Palsu, Dipakai untuk Bayar Tukang Pijat

Anggota Satreskrim Polres Trenggalek Jawa Timur menangkap tiga pelaku yang diduga anggota sindikat produsen dan pengendar uang palsu. Total uang palsu yang disita berjumlah 26 juta.

“Kami temukan ratusan lembar uang palsu, senilai setara Rp 26 juta,” kata Kapolres Trenggalek AKBP Alith Alarino di Trenggalek, Selasa (06/09/2022).

Ketiga pelaku yang ditangkap itu berinisial HK (36), yang merupakan warga Trenggalek, Jawa Timur, serta SM (48) dan ADP (55), warga Cianjur, Jawa Barat.

Kasus itu terungkap ketika polisi menangkap HK di salah satu warung kopi di Trenggalek. Berdasarkan pemeriksaan, polisi menangkap tersangka lain, SM dan ADP.

“Dari tersangka HK, di temukan barang bukti uang palsu sebanyak 168 lembar, pecahan Rp 100.000,” kata Alith.  

Pelaku berbagi peran

Dalam menjalankan aksinya, para pelaku memiliki peran masing-masin. HK sebagai pembeli iatau pengedar. Sementara SM dan ADP pencetak uang palsu.

Sedangkan seorang pelaku berinisial M masih diburu polisi.

“Pelaku lain berinisial M dinyatakan dalam pengejaran anggota kami,” terang Alith.

SM dan ADP ditangkap di pinggir jalan wilayah Kecamatan Cilaku, Cianjur, Jawa Barat. Saat ditangkap, pelaku menunjukkan tempat produksi uang palsu itu.

Di tempat produksi, polisi menemukan 100 lembar lebih uang palsu, sejumlah peralatan sablon, dan mesin printer.

Sementara itu, otak pemalsuan uang berinisial M kabur dan masih diburu polisi.

“Dari penggledahan disita berbagai bahan pencetak uang palsu yakni kertas, alat sablon dan printer. Kami juga menemukan beberapa lembar cetakan uang belum dipotong,” terang AKBP Alith.

Tersangka HK mengaku membeli 200 lembar uang palsu seharga Rp 3 juta uang asli. Dari pemeriksaan polisi, HK mengaku menukar uang asli dengan palsu itu karena terlilit utang.

Rencananya, uang palsu yang sudah didapatkan HK akan digunakan membayar utang.

Baca juga: Kebakaran di Trenggalek, 3 Mobil dan 3 Motor Hangus

“Pelaku HK memebeli uang palsu sebesar Rp 3 juta, akan digunakan membayar utang. Dengan cara, membelikan suatu barang uang palsu, dan mendapat kembalian uang asli,” kata Alith.

Akibat perbuatannya, kini tersangka ditahan di Polres Trenggalek dan dijerat Undang-Undang tentang Mata Uang dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Surabaya
Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Surabaya
Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Surabaya
Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Surabaya
Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Surabaya
Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Surabaya
Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Surabaya
Soal Adik Via Vallen Diduga Terlibat Penggelapan Motor, Keluarga: Kami Enggak Tahu Keberadaannya

Soal Adik Via Vallen Diduga Terlibat Penggelapan Motor, Keluarga: Kami Enggak Tahu Keberadaannya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya
Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com