MALANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Malang mewacanakan alih fungsi eks Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Singosari.
Namun, wacana itu tampaknya mendapat penolakan dari budayawan setempat. Sebab, mereka menilai gedung kantor yang terletak di belakang pendopo itu adalah bagian dari Kawedanan Singosari, yang artinya juga berada di kawasan cagar budaya.
"Jadi kami berharap wacana alih fungsi itu tidak dilakukan," ungkap Ketua Kumintas Pelestari Budaya Surya Candra, R Sugeng melalui sambungan telepon, Senin (22/8/2022).
Area kawedanan itu, menurutnya, juga kerap menjadi tempat berkesenian warga, seperti pertunjukan budaya tari, musik, dan wayang.
"Tapi tadi kami sudah mendapatkan kabar baik dari Bupati Malang, HM Sanusi bahwa wacana pengalihfungsian batal direalisasikan," jelasnya.
Terkait sejarah Pendopo Kawedanan Singosari, Presidium Sejarah Jawa Timur Restu Respati menceritakan, pada 1874, wilayah Singosari masuk dalam wilayah Kawedanan Karang Lo (Karanglo) yang terdiri dari tiga kecamatan yaitu Panggetan (Pagentan), Lawang, dan Karangploso.
Baca juga: Razia Balap Liar di Malang, 45 Remaja Dihukum Tuntun Motor Sambil Nyanyi Lagu Kemerdekaan
Kantor Wedana terletak di Panggetan (Pagentan), yakni di Kawedanan Singosari.
"Pada tahun 1919 pemerintah Hindia Belanda merunah penataan wilayah dengan dikeluarkannya Staatsblad Nomor 2 Tahun 1919. Kawedanan Karanglo berubah menjadi Kawedanan Singosari yang terdiri dari 3 Kecamatan yaitu Singosari, Karangploso, dan Jabung, dengan posisi Kantor Wedana tetap berada di Panggetan (Pagentan)," jelasnya melalui sambungan telepon, Senin.
Kawedanan Singosari merupakan lokasi tempat berkumpul para Laskar Hizbullah, Laskar Sabilillah, dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR), dari Malang yang hendak berangkat ke Surabaya melawan pasukan Belanda pada 10 November 1945.
"Jejak sejarah ini kemudian diabadikan dalam bentuk monumen bernama 'Monumen Obor Revolusi Pejuang 45' yang berada di halaman Pendopo Kawedanan Singosari," katanya.
Selain itu, barang arkeologis berupa lingga dan yoni yang diduga sebagai Singhasari ditemukan di kawasan pendopo Kadewanan Singosari. Kondisi barang arkeologis itu sangat baik.
"Namun, penemuan ini masih kita lakukan investigasi bersama Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur untuk memastikan apakah ada bangunan candi di kawasan itu, atau Lingga-Yoni itu berasal dari lokasi lain yang dititipkan di Kawedanan Singosari," jelasnya.