MALANG, KOMPAS.com- Uang Rp 19 juta milik Lasirin (65) atau Mbah Lasirin, warga Desa Plandi, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, raib digondol perampok.
Perampok tersebut bahkan memukul Lasirin dengan helm hingga kakek tersebut pingsan.
Padahal uang yang dirampas perampok adalah hasil kerja keras Lasirin selama 20 tahun berjualan tampah (perabot rumah tangga yang terbuat dari anyaman bambu).
Baca juga: Penjual Tompo di Malang Jadi Korban Perampokan, Uang Rp 19 Juta Hasil Menabung Lenyap
Sedangkan selama berjualan, Lasirin tak pernah mengambil banyak keuntungan dari barang dagangannya.
"Harga tompo (tampah) yang saya jual ini Rp 15.000 per biji. Keuntungan yang saya dapat biasanya Rp 5.000 per item," kata Lasirin, Rabu (3/8/2022).
Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 5 Agustus 2022: Pagi dan Sore Cerah Berawan
Dengan keuntungan yang tak banyak itu, Lasirin menabung sedikit demi sedikit selama puluhan tahun berjualan.
"Saya menjalani profesi sebagai penjual tompo ini kurang lebih selama 20 tahun," kata dia.
Di usia senjanya, Lasirin harus berjalan jauh untuk menjual dagangan demi bertahan hidup.
Dia selalu berkeliling di kawasan Kecamatan Kepanjen, Wonosari, hingga Sumberpucung, Kabupaten Malang.
Baca juga: Kunjungan Wisatawan Asing di Kota Malang Masih Minim
Rencananya uang tabungan yang terkumpul Rp 19 juta selama puluhan tahun bekerja itu akan dia pakai untuk merenovasi rumahnya yang rusak.
Lebih-lebih Lasirin hanya tinggal seorang diri di rumah.
"Saya hanya tinggal sendirian di rumah. Anak sudah berkeluarga dan istri telah meninggal," katanya.
Baca juga: Polisi Temukan Jasad Membusuk dan Kerangka Manusia Dalam 1 Rumah di Malang