SUMENEP, KOMPAS.com - Sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, dihiasi tumpukan sampah di berbagai sudut. Kondisi itu dikeluhkan pedagang hingga pengunjung pasar.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumenep Arif Susanto mengaku, sudah menyiapkan skema mengatasi persoalan sampah tersebut.
Baca juga: Transaksi Sabu di Pertunjukan Seni Ludruk, Pria di Sumenep Ditangkap Polisi
Salah satunya, pengadaan kontainer sampah di empat pasar tradisional yang dinilai memiliki volume sampah tinggi.
"Kita sudah rencanakan pengadaan kontainer sampah di empat pasar tradisional. Karena di sana setiap harinya (sampah) mencapai satu ton," kata Arif dalam keterangannya, Jumat (22/7/2022).
Keempat pasar tradisional itu adalah Pasar Lenteng di Kecamatan Lenteng, Pasar Batuan di Kecamatan Batuan, Pasar Ganding di Kecamatan Ganding, dan Pasar Ambunten di Kecamatan Ambuten.
Di masing-masing pasar tersebut, nantinya tersedia satu kontainer dengan ukuran 4×6 meter.
Selain itu, kata Arif, dengan adanya kontainer akan mempermudah masyarakat membuang sampah.
“Ketika pengadaan kontainer itu terealisasi, maka tidak akan ada lagi yang namanya sampah berserakan di sekitar Pasar Kecamatan, dan masyarakat bisa langsung membuang ke tempat itu,” tuturnya.
Arif masih kesulitan dalam penempatan kontainer. Sebab, peletakan kontainer harus berdiri di atas tanah negara, kabupaten, maupun desa, dengan mendapat persetujuan.
Baca juga: Catut Nama Warga untuk Pencairan KUR, Pegawai Bank di Sumenep Ditahan
Untuk mencari solusi, pihaknya akan berkoordinasi dengan kecamatan dan desa mengenai tanah yang akan ditempati kontainer sampah itu.
“Jika ada tanah yang dihibahkan, kami siap untuk menempatinya,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.