Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemasangan Saluran Kabel Tegangan Tinggi 150 KV Lewat Suramadu, Jalur Roda 2 Dialihkan

Kompas.com - 16/07/2022, 17:00 WIB
Achmad Faizal,
Khairina

Tim Redaksi

 

SURABAYA, KOMPAS.com - Jalur kendaraan roda 2 yang melintas di jembatan Suramadu akan dialihkan semasa pemasangan Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) untuk penambahan pasokan listrik ke wilayah Pulau Madura yang dimulai Selasa (19/7/2022) mendatang.

"Kami sudah cek lokasi dan dipastikan tidak ada penutupan jalur roda 2 di Jembatan Suramadu selama pemasangan SKTT, hanya pengalihan," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (16/7/2022).

Pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak PLN dan kepolisian, selama pemasangan SKTT, jalur pengendara roda 2 akan dialihkan di jalur roda 4.

Baca juga: 4 Teknisi Tersetrum Listrik Tegangan Tinggi Saat Pasang Jaringan Internet, 1 Tewas

Teknisnya, arus kendaraan roda 2 dari  Bangkalan ke Surabaya pada enam bulan pertama pemasangan masih tetap menggunakan jalur roda 2 seperti biasa.

"Pada enam bulan pertama yang dialihkan ke badan jalan jembatan Suramadu adalah  jalur roda 2 dari arah Surabaya ke  Bangkalan," ujarnya.

Sebaliknya, pada 6 bulan berikutnya, pengalihan akan dilakukan pada jalur Bangkalan ke Surabaya.

"Jadi warga yang mengakses Jembatan Suramadu mohon bisa memaklumi bahwa PLN sedang bekerja untuk meningkatkan pasokan listrik di Madura," lanjutnya.

Seperti diberitakan, PLN menambah pasokan listrik menjadi 2 kali lipat untuk 4 kabupaten di Pulau Madura yakni Bangkalan, Pamekasan, Sampang, dan Sumenep.

Saat ini, wilayah Madura disokong oleh 2 sirkit yaitu SUTT 150 kV Ujung/Kenjeran - SKTT 150 kV Suramadu 1 & 2 SUTT 150 kV Bangkalan/Gilitimur.

Untuk penambahan pasokan listrik, PLN menyiapkan SKTT 150 kV Kedinding-Tx Bangkalan Sirkit 3 & 4.

Baca juga: Kail Tersangkut di Kabel Bertegangan Tinggi, Seorang Pemancing Tewas

Dibangunnya sirkit 3 dan 4 tersebut menurut General Manager PLN UID Jawa Timur Lasiran, sebagai upaya mitigasi untuk menjaga pasokan dan meningkatkan keandalan kelistrikan di pulau Madura.

"Selain itu juga untuk mendukung pertumbuhan kegiatan ekonomi di Pulau Garam," katanya melalui keterangan resminya, Sabtu (16/7/2022).

Pertumbuhan pelanggan di Madura, kata dia, sebesar 6,4 persen dari tahun lalu. 

Sementara untuk beban puncak saat ini di Madura sebesar 317,1 MW meningkat 18,94 persen dari tahun 2019 sebelum pandemi.

Menurutnya, proses pengerjaan pemasangan kabel melalui jembatan Suramadu membutuhkan waktu 356 hari, dan dibagi menjadi 2 tahapan.

Tahap pertama pengalihan dari sisi Surabaya menuju Madura masa pengerjaan pada 19 Juli 2022 - 31 Januari 2023, sementara tahap kedua dari arah Madura ke Surabaya yang akan dilaksanakan pada Februari - Juli 2023.

"Pelaksaan pekerjaan ini telah mendapatkan izin dari Kementerian PUPR,  yang dalam hal ini Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur-Bali dan Satuan Kerja Preservasi Jalan Bebas Hambatan Jembatan Suramadu," terangnya.

Infrastruktur yang akan dibangun tersebut nantinya akan memiliki panjang lintasan 16 kms dan direncanakan akan beroperasi pada tahun 2023.

"Selama pengerjaan proyek pembangunan infrastruktur kelistrikan ini, keandalan pasokan listrik ke pelanggan tetap lancar dan aman," tutupnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bandara Dhoho Kediri Layani 1.155 Penumpang hingga H+6 Lebaran

Bandara Dhoho Kediri Layani 1.155 Penumpang hingga H+6 Lebaran

Surabaya
Konser MAFEST Volume 3 Batal, Pembeli Tiket Minta Uang Kembali

Konser MAFEST Volume 3 Batal, Pembeli Tiket Minta Uang Kembali

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Hutan Pinus Loji Blitar: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Hutan Pinus Loji Blitar: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Surabaya
Bocah di Lamongan Tewas Usai Terpeleset di Telaga

Bocah di Lamongan Tewas Usai Terpeleset di Telaga

Surabaya
Anggota Geng di Surabaya Bersujud dan Menangis di Hadapan Ibunya

Anggota Geng di Surabaya Bersujud dan Menangis di Hadapan Ibunya

Surabaya
Jelang Lebaran Ketupat, Polisi Trenggalek Amankan 135 Balon Udara Berbagai Ukuran

Jelang Lebaran Ketupat, Polisi Trenggalek Amankan 135 Balon Udara Berbagai Ukuran

Surabaya
Riyoyo Kupat, Tradisi Lebaran Ketupat di Lamongan dan Gresik

Riyoyo Kupat, Tradisi Lebaran Ketupat di Lamongan dan Gresik

Surabaya
Viral TKW asal Madura Bawa Emas 3 Kilo Diminta Bea Cukai Bayar Pajak Rp 360 Juta

Viral TKW asal Madura Bawa Emas 3 Kilo Diminta Bea Cukai Bayar Pajak Rp 360 Juta

Surabaya
Mengenal Sejarah Lebaran Ketupat di Kecamatan Durenan Trenggalek

Mengenal Sejarah Lebaran Ketupat di Kecamatan Durenan Trenggalek

Surabaya
Wisatawan Bandel Mandi di Pantai Paseban, Relawan Ingatkan Bahaya Pakai Kantong Jenazah

Wisatawan Bandel Mandi di Pantai Paseban, Relawan Ingatkan Bahaya Pakai Kantong Jenazah

Surabaya
Pemuda Banyuwangi yang Hanyut di Sungai Ditemukan Meninggal 1,5 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Pemuda Banyuwangi yang Hanyut di Sungai Ditemukan Meninggal 1,5 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Surabaya
Gempa M 5,0 Tuban Terasa sampai Surabaya

Gempa M 5,0 Tuban Terasa sampai Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com