Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengasuh Ponpes Diduga Cabuli Santri, Dinsos Pastikan Korban Dapat Pendampingan

Kompas.com - 29/06/2022, 23:14 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Banyuwangi, memberi pendampingan kepada para korban dugaan pencabulan yang dilakukan oknum pengasuh pondok pesantren di Kecamatna Singaojuruh berinisial F.

"Apa yang diperlukan para korban kita sediakan. Mulai pendampingan psikologis, visum, dan kalau mengalami gangguan patologis kita siapkan psikiater," kata Kepala Dinsos PPKB Banyuwangi, Henik Setyorini saat dikonfirmasi, Rabu (29/6/2022).

Baca juga: Mangkir dari Panggilan Polisi, Pengasuh Ponpes Diduga Cabuli Santri di Banyuwangi Menghilang

Tak hanya itu, Dinsos PPKB Banyuwangi akan mendampingi para korban sampai proses hukum di persidangan selesai.

"Mulai awal terus kita pantau dan dampingi. Jadi para korban tidak usah takut," ungkap Henik.

Henik mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan orangtua korban terkait dengan kasus tersebut

"Kalau memulihkan kondisi psikis anak, para orangtua lebih memilih healing dengan caranya sendiri. Seperti jalan-jalan atau yang lainnya," tuturnya.

Sejauh ini, ada enam korban berusia di bawah umur yang didampingi. Mereka merupakan santri yang diduga dicabuli salah satu pengasuh ponpoes di Kecamatan Singojuruh berinisial F.

Data dari Dinsos PPKB Banyuwangi, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak mengalami peningkatan.

Pada 2020, tercatat ada 65 kasus. Jumlah itu meningkat hingga 98 kasus pada 2021.

Sedangkan pada semester pertama 2022, total ada lebih dari 20 kasus kekerasan perempuan anak yang sudah terjadi di Banyuwangi.

Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dinsos PPKB, Sugeng Fajar Harianto mengatakan, kasus kekerasan perempuan dan anak seperti halnya fenomena gunung es.

Baca juga: Soal Kasus Pencabulan di Ponpes Banyuwangi, Menteri PPPA Sebut Alarm bagi Pemda hingga Orangtua

Meski hanya sedikit kasus yang terlihat, tetapi ada banyak kasus lain yang tak terlihat. Kasus yang terjadi seperti KDRT, pemerkosaan, pelecehan seksual, dan penelantaran.

"Kasus semacam ini seperti halnya fenomena gunung es. Ini memang perlu menjadi atensi bersama," pungkas Fajar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Surabaya
Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Surabaya
Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Surabaya
Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Surabaya
Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Surabaya
Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Surabaya
Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Surabaya
Soal Adik Via Vallen Diduga Terlibat Penggelapan Motor, Keluarga: Kami Enggak Tahu Keberadaannya

Soal Adik Via Vallen Diduga Terlibat Penggelapan Motor, Keluarga: Kami Enggak Tahu Keberadaannya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya
Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com