SUMENEP, KOMPAS.com - Program vaksinasi untuk pencegah penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, secara resmi dimulai pada Senin (27/6/2022).
Kendati begitu, pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) mengaku jumlah vaksin PMK yang diterima masih sangat terbatas.
Baca juga: Ada Wabah PMK, Stok Hewan Kurban Sapi dan Kambing di Sumsel Dipastikan Aman
"Saat ini Pemkab Sumenep mendapatkan alokasi vaksin untuk 3.000 sapi. Kami telah memohon tambahan vaksin dan minggu depan akan datang lagi 2.000 vaksin," kata Kepala DKPP Sumenep Arif Firmanto saat dihubungi, Rabu (29/6/2022).
Arif menjelaskan, di tengah keterbatasan vaksin yang ia terima, DKPP Sumenep terus berupaya agar program vaksinasi PMK dilakukan secara efektif untuk menekan laju wabah yang kian meluas.
Alternatif yang dilakukan, lanjut Arif, adalah dengan memberikan prioritas terhadap hewan ternak yang sehat di kecamatan yang telah ditemukan kasus PMK dalam rangka mencegah penularannya.
Baca juga: Khawatir PMK, Pedagang di Mataram Kurangi Penjualan Hewan Kurban
"Kami menargetkan pelaksanaan vaksin setidaknya kepada 3.000 ekor sapi selesai pada 7 juli 2022 atau H-2 Hari Raya Idul Adha," tuturnya.
Berdasarkan data dari DKPP Sumenep, total kasus hewan ternak yang terjangkit virus PMK sebanyak 3.743 ekor. Rinciannya hewan ternak yang masih sakit sebanyak 1.291 ekor, sembuh sebanyak 2.446 ekor dan mati sebanyak 6 ekor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.