Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Hewan Kurban Jelang Idul Adha, Pemkot Malang: Nanti Harus Ada Surat Izin...

Kompas.com - 13/06/2022, 14:09 WIB
Nugraha Perdana,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Umat muslim memperingati Hari Raya Idul Adha pada 9 Juli 2022. Dalam momen Lebaran tersebut identik dengan adanya kegiatan penyembelihan hewan kurban.

Seperti di daerah lainnya, sejumlah pedagang hewan kurban akan menjamur di Kota Malang sebulan menjelang Idul Adha. Namun, kondisi di tahun ini agak berbeda karena wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang ternak.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 13 Juni 2022, Pagi Cerah Berawan, Sore Cerah Berawan

Pemerintah Kota Malang akan mengeluarkan aturan terkait penjualan hewan ternak menjelang Idul Adha. Aturan itu dimasukkan dalam surat edaran tentang tata cara pelaksanaan peringatan Hari Raya Idul Adha.

Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang Sri Winarni mengatakan, surat edaran itu menyesuaikan aturan yang dikeluarkan Kementerian Pertanian, fatwa Majelis Ulama Indonesia, dan ketentuan lainnya.

Salah satu aturan yang akan ditetapkan, soal hewan kurban yang dijual harus dalam keadaan sehat dengan disertai surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) yang diperoleh dari dinas terkait.

"SE masih berproses, nanti harus ada surat izin. Tempat penjualan kurban sesuai dengan SE yang mengacu pada Kementan itu harus ada surat persetujuan dari dinas yang menangani. Asalkan memenuhi persyaratan itu diperbolehkan, salah satu persyaratannya SKKH," kata Winarni saat diwawancarai, Jumat (10/6/2022).

Kebutuhan hewan kurban saat Idul Adha di Kota Malang sebanyak 4.665 ekor. Rinciannya, 1.665 sapi, 2.979 kambing, dan 21 domba.

"Kebutuhan hewan kurban kita di Kota Malang mencapai hampir 5.000 ekor antara sapi, domba dan kambing," katanya.

Ribuan hewan ternak itu biasanya berasal dari berbagai wilayah. Hewan ternak itu akan melewati pemeriksaan kesehatan di sejumlah tempat penjualan hewan kurban.

"Nah ini juga yang akan kita atur persyaratannya, ketika ambil dari luar dalam rangka penanganan wabah PMK itu ada. Nanti di tempat-tempat penjualan akan kita lakukan pemeriksaan," katanya.

Dalam penanganan wabah PMK juga melibatkan jajaran aparat dari TNI dan Polri dalam melakukan pengawasan lalu lintas kendaraan angkutan hewan ternak di Kota Malang.

Ada empat titik pos penjagaan yang telah beroperasi, di Pos Lalu Lintas Terminal Landungsari Lowokwaru dan sisi selatan di Pos Kacuk Barat Sukun yang berbatasan dengan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Baca juga: 11.000 Kasus PMK di 3 Kecamatan Kabupaten Malang Tidak Masuk Data Dinas Peternakan

Selanjutnya, di sisi timur di Pos Lalu Lintas Kedungkandang, dekat Klenteng Eng An Kiong. Terakhir, di sisi utara yang berada di Jalan Raden Intan, Blimbing, dekat jembatan layang Arjosari.

Setiap hari rata-rata terdapat belasan kendaraan angkutan hewan ternak yang masuk ke Kota Malang diperiksa. Kendaraan tersebut didominasi dari wilayah Jawa Timur seperti Kabupaten Malang, Blitar, Lumajang dan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Telah Periksa Terduga Pelaku Kekerasan pada Anak Isa Bajaj, Status Masih Saksi

Polisi Telah Periksa Terduga Pelaku Kekerasan pada Anak Isa Bajaj, Status Masih Saksi

Surabaya
Kronologi Suami Istri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru Sepulang Silaturahmi

Kronologi Suami Istri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru Sepulang Silaturahmi

Surabaya
Jasad Bapak dan Anak yang Tercebur di Sungai Kalimas Gresik Ditemukan

Jasad Bapak dan Anak yang Tercebur di Sungai Kalimas Gresik Ditemukan

Surabaya
PDI-P Persilakan Anang Hermansyah Ikut Pendaftaran Bacabup-Bacawabup Jember

PDI-P Persilakan Anang Hermansyah Ikut Pendaftaran Bacabup-Bacawabup Jember

Surabaya
TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Miliknya Usai Diceraikan Suami

TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Miliknya Usai Diceraikan Suami

Surabaya
DPC PDI-P Jember Buka Pendaftaran Bacabup Bacawabup Pilkada 2024

DPC PDI-P Jember Buka Pendaftaran Bacabup Bacawabup Pilkada 2024

Surabaya
3 Dusun di Lumajang Terisolasi Imbas Jembatan Putus akibat Banjir Lahar Semeru

3 Dusun di Lumajang Terisolasi Imbas Jembatan Putus akibat Banjir Lahar Semeru

Surabaya
UPDATE Banjir dan Longsor Lumajang, 3 Meninggal dan 17 Jembatan Rusak

UPDATE Banjir dan Longsor Lumajang, 3 Meninggal dan 17 Jembatan Rusak

Surabaya
Petasan Meledak Jelang Pernikahan di Bangkalan, Calon Pengantin Kritis

Petasan Meledak Jelang Pernikahan di Bangkalan, Calon Pengantin Kritis

Surabaya
Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar Keras, Warga: Dikira Bom

Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar Keras, Warga: Dikira Bom

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar hingga Radius 2 Kilometer

Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar hingga Radius 2 Kilometer

Surabaya
Rumah Ambruk di Bangkalan Akibat Petasan Meledak, 1 Orang Meninggal dan 2 Kritis

Rumah Ambruk di Bangkalan Akibat Petasan Meledak, 1 Orang Meninggal dan 2 Kritis

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com