Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geger, Warga di Sumenep Temukan Mayat Tinggal Tulang di Sawah

Kompas.com - 08/06/2022, 17:02 WIB
Ach Fawaidi,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com - Temuan mayat tinggal tulang membuat geger warga Desa Ellak Daya, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Rabu (8/6/2022).

Mayat yang diidentifikasi berjenis kelamin perempuan tersebut kemudian dievakuasi oleh petugas kepolisian.

"Sudah dilakukan evakuasi untuk selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarganya," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat (Kasubag Humas) Kepolisian Resor (Polres) Sumenep AKP Widiarti saat dihubungi, Rabu.

Baca juga: Sumenep Ekspor 200 Ton Daun Kelor ke China, Bupati: Kami Sangat Bangga

Widiarti menjelaskan, mayat tersebut awalnya ditemukan oleh seorang saksi bernama Mukawi saat hendak mencari musang dan ular di area persawahan di Desa Ellak Daya, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, sekitar pukul 09.00 WIB.

Tak lama setelah tiba di area persawahan tersebut, Mukawi kemudian menemukan sesosok mayat dalam kondisi tinggal tulang yang tidak dikenalnya.

Baca juga: Kebakaran, 4 Kios di Pasar Gayam Pulau Sapudi Sumenep Hangus, Kerugian Ditaksir Rp 310 Juta

Ia kemudian menghubungi Polsek Lenteng dan salah satu warga desa bernama Ahmad Syafii yang belakangan diketahui kehilangan ibunya yang sudah berusia 70 tahun bernama Pujati sejak 41 hari alu.

Petugas dari Polsek Lenteng kemudian tiba di lokasi. Ahmad Syafii yang juga dihubungi Mukawi tiba di lokasi tak lama setelah polisi tiba.

Setelah dilakukan pengecekan, mayat itu diduga kuat merupakan orang hilang yang bernama Pujati (70) yang merupakan warga Dusun Kombung Timur Desa Ellak Daya Kecamatan Lenteng.

Pujati, dinyatakan hilang sejak Jumat (29/4/2022) lalu dan disampaikan sesuai dengan laporan orang hilang ke Polsek Lenteng pada tanggal 2 Mei 2022.

"Mayat tersebut diakui oleh keluarga adalah ibunya bernama Pujati dengan ciri-ciri berupa gelang yang berwana silver yang dipakai di tangan kiri, tongkat kayu dari kayu randu yang sering dipakai setiap hari oleh Pujati dan bentuk tempurung kepala," kata Widiarti.

Keluarga korban, lanjut Widiarti, menyatakan tidak berkenan dilakukan otopsi dan tidak akan melakukan penuntutan secara hukum dengan dibubuhkan surat pernyataan bermaterai.

Mayat Pujati yang sudah berbentuk tengkorak tersebut langsung dimakamkan di pemakaman Desa Ellak Daya, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Surabaya
Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com