Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oknum ASN Dinas Koperasi dan Perdagangan Surabaya Diduga Jadi Mafia Perizinan

Kompas.com - 06/06/2022, 16:26 WIB
Ghinan Salman,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Seorang aparatur sipil negara (ASN) di Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya diduga menjadi mafia perizinan. 

Kasus ini muncul di tengah upaya Pemkot Surabaya yang gencar-gencarnya menggunakan pelayanan online demi memberantas mafia perizinan.

Kasus ini kembali diungkap oleh Komunitas Peduli Surabaya setelah sebelumnya menyebut ada petinggi Satpol PP yang menjual barang hasil penertiban senilai ratusan juta rupiah.

Komunitas Peduli Surabaya menerima informasi tersebut dari seseorang yang diduga menjadi korban mafia perizinan tersebut. 

Baca juga: Eri Cahyadi Gelar Sayembara Desain Patung Bung Karno di Surabaya

"Jadi, korban ini sangat kecewa. Karena awalnya ketika mengurus perizinan sudah senang banget bisa mendapatkan izin outletnya itu. Tapi ternyata ketika dicoba barcode-nya tidak bisa, dan ternyata SIUP yang diberikan juga bukan milik outletnya itu, jelas ini mafia perizinan yang sudah beraksi," kata Julianto, salah satu perwakilan dari Komunitas Peduli Surabaya dikonfirmasi, Senin (6/6/2022).

"Satu sisi dia sudah terlanjur keluar uang, tentulah sangat kecewa," imbuh Julianto.

Julianto menuturkan, korban mengurus kepada salah satu oknum ASN di Dinkopdag yang menjanjikan bisa membereskan perizinan outletnya itu.

Korban percaya karena oknum ini juga ikut menjadi salah satu tim saat melakukan pembinaan kepada sejumlah outlet.

"Jadi ketika ada outlet, baik hotel ataupun restoran dan kafe yang tidak bisa mengurus perizinannya, di situlah dia mulai menjalankan aksinya," kata Julianto.

Baca juga: Bukan di Blitar, Presiden Soekarno Lahir di Jalan Peneleh Surabaya

Menurut Julianto, oknum ini mendatangi secara pribadi outlet tersebut keesokan harinya atau hari-hari berikutnya. Lalu dia menjanjikan proses penerbitan surat izin, tentunya dengan nominal yang sudah dinegosiasikan.

"Kalau harganya deal, lalu oknum ini menjalankan aksi busuknya," beber dia.

Julianto yakin korban dari oknum ASN ini tidak hanya satu outlet saja. Namun, sudah ada beberapa outlet yang menjadi korbannya.

Oleh karena itu, ia berharap pihak Inspektorat Pemkot Surabaya dan pihak kepolisian segera mengusut tuntas kasus mafia perizinan ini.

Sebab, ini sangat berbahaya bagi Pemkot Surabaya ke depannya.

"Saya heran, pendapatannya sebagai ASN Pemkot Surabaya sudah banyak, kok masih tega menjadi mafia perizinan, apa dia lupa sumpah dan janjinya sebagai ASN. Sungguh miris," tegas Julianto.

Baca juga: Petinggi Satpol PP Surabaya Diduga Jual Barang Hasil Penertiban, Eri Cahyadi: Kalau Terbukti, Keluar dari PNS

Sementara itu, Kepala Dinkopdag Kota Surabaya Fauzie Mustaqiem Yos membenarkan bahwa ada salah satu stafnya yang diduga terlibat dengan kasus perizinan.

Namun, ia mengaku belum bisa menyampaikan informasi lebih lanjut karena hingga saat ini pihaknya masih mendalami kasus tersebut.

"Iya, itu benar, tapi kami mohon izin untuk mendalaminya dulu," kata Bang Yos, sapaan Fauzie Mustaqiem Yos.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com