NGAWI, KOMPAS.com – Warga Desa Kletekan, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, menemukan runtuhan struktur bangunan batu di Petak 28 C, area Perhutani Lawu DS.
Struktur bangunan itu terdiri dari susunan batu sungai yang membentuk pagar serta undakan yang menuju ke bukit.
Kepala Dusun Kleleng, Desa Kletekan, Yatman mengatakan, warga menemukan reruntuhan peradaban dari batu itu ketika membersihkan bukit yang dulunya ditumbuhi rumput liar.
Lahan itu dibersihkan untuk ditanami pohon kopi sebagai tanaman penyekat kebakaran hutan.
“Dibersihkan akhir tahun 2019 lalu. Di situ ada tumpukan batu, ada tangga ada semacam gapura masuk, di situ ditata seperti makam tapi bukan makam,” ujarnya ditemui usai pulang dari kebun kopi miliknya, Minggu (5/6/2022).
Sementara itu, Ketua Karang Taruna Desa Kletek Rolanda Deby Cahyana mengatakan, warga menganggap kawasan ditemukan struktur bangunan batu itu sebagai kawasan kuburan kuno.
Warga pertama kali menemuan tumpukan batu yang membentuk anak tangga menuju puncak bukit.
“Saat pertama membersihkan kita menemukan adanya tumpukan batu sungai membentuk anak tangga berjumlah 40 undakan menuju atas bukit,” katanya.
Rolanda menambahkan, berkat penemuan struktur bangunan itu, pemuda karang taruna lebih giat membersihkan area sekitar reruntuhan.
Baca juga: Cuaca Ekstrem di Gunung Lawu, Jumlah Pendaki Lewat Jalur Cemoro Kandang Menurun
Di ujung tumpukan batu yang membentuk anak tangga, warga menemukan batu setinggi lebih dari satu meter di bagian kanan bangunan.
Batu berdiameter 30 centimeter itu menyerupai tiang penyangga gapura.
“Kemungkinan batu tersebut seperti gapura. Yang disebelah kiri sepertinya roboh karena mungkin faktor alam,” imbuhnya.
Sejajar dengan batu yang diperkirakan sebagai gapura terdapat susunan batu sungai sepanjang sekitar 15 meter. Susunan batu itu membentuk pagar.
“Susunan batu seperti pintu masuk ke bangunan utama ini masih jelas terlihat,” kata Rolanda.
Staf KPH Lawu DS Darmo menambahkan, bagian kedua reruntuhan bangunan itu berada di petak 28 C kawasan Perhutani Lawu DS.
Di lokasi yang memiliki dataran luas hampir 20 meter tersebut terdapat susunan batu sungai membentuk persegi empat layaknya fondasi rumah dengan panjang sekitar 3x4 meter.
“Di lokasi ini terdapat dua buah susuan batu seperti fondasi rumah. Kalau kawasan di sini masuk di Petak 28 C Perhutani, masuk kawasan hutan lindung,“ ucapnya.