MALANG, KOMPAS.com - Masjid KH. Ahmad Dahlan Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur sekilas tidak ada perbedaan dengan masjid-masjid yang lain.
Masjid bercat warna putih dengan kombinasi biru di beberapa pilarnya itu justru terkesan sederhana dibanding kebanyakan masjid di kawasan Malang Raya.
Namun siapa sangka masjid yang berada di kawasan Perumahan Griya Permata Alam itu memiliki energi terbarukan berupa tenaga surya dalam instalasi listriknya.
Masjid berlantai tiga itu disebut-sebut sebagai satu-satunya masjid di Malang Raya yang menggunakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) alias Solar Cell.
Baca juga: Diduga Korsleting, Sebuah Bengkel di Kota Malang Ludes Terbakar
Ketua Takmir Masjid KH. Ahmad Dahlan, Sugiyanto mengatakan, PLTS itu dipasang sejak Agustus 2021 yang diinisiasi oleh salah satu warga setempat yang juga dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Novendra Setiawan.
"Memang PLTS yang kita punya belum 100 persen memenuhi kebutuhan listrik masjid. Tapi paling tidak dengan PLTS ini kita bisa menghemat penggunaan listrik PLN sekitar 30 persen," ungkapnya saat ditemui, Senin (30/5/2022).
Masjid berlantai 3 itu baru memiliki 4 panel untuk mengkonversi tenaga surya menjadi listrik.
Sugiyanto mengaku masih membutuhkan sekitar 8 panel lagi untuk memenuhi 100 persen kebutuhan listrik masjid yang diperkirakan mencapai 3.200 watt.
"Kalau 4 panel ini bisa menyuplai sekitar 800 watt kebutuhan listrik kami," jelasnya.
"Jadi kami biasanya menggunakan Solar Cell ini untuk kebutuhan listrik di siang hari. Seperti azan dan taman pendidikan Al-quran (TPQ). Kalau malam kita tetap menggunakan PLN, karena kami menggunakan AC. Jadi tidak kuat kalau pakai Solar Cell," imbuhnya.
Baca juga: Usia di Atas 65 Tahun, 1.086 Calon Haji di Kabupaten Malang Batal Berangkat
Empat panel itu terpasang di sekitar kubah utama masjid yang berada di atap lantai tiga. Tampak panel itu diletakkan berjejer di atas penyangga alumunium, dengan ukuran masing-masing panel sekitar 1,5 x 1 meter.
Panel tersebut berfungsi untuk menyerap sinar matahari, kemudian dikirim ke dalam baterai yang berfungsi menyimpan daya listrik.
Lalu energi listrik dialirkan ke sebuah alat bernama inverter yang berfungsi menghasilkan daya yang dapat dikonsumsi oleh beban-beban listrik yang ada.
Dari inverter ini energi listrik DC dari panel-panel surya menjadi AC untuk menyuplai ke arah beban peralatan listrik.