Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Lokasi World Surf League 2022, Ini Pesona Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi

Kompas.com - 25/05/2022, 07:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Kompetisi selancar paling prestisius di dunia, World Surf League (WSL) Championship Tour bakal digelar di Pantai Plengkung (G-land) Banyuwangi, Jawa Timu pada Sabtu, 28 Mei 2022 hingga Minggu, 6 Juni 2022.

G-Land diklaim sebagai salah satu dari tujuh ombak yang terbaik di dunia yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia.

Pantai tersebut sudah dikenal sebagai surga pecinta selancar tingkat dunia sejak tahun 1970-an.

Baca juga: Taman Nasional Alas Purwo: Sejarah, Flora dan Fauna di Dalamnya, serta Spot Wisata

G-Land memiliki spot ombak "garang" yang tersembuyi di Taman Nasional Alas Purwo yang berada di wilayah selatan Kabupaten Banyuwangi.

Salah satu yang membuat ombak G Land istimewa adalah posisinya yang tersembunyi. Peselancar harus berenang atau menumpang perahu untuk menuju titik ombak.

Di G Land, ombak bisa mencapai 1-2 meter dengan ombak berlapis-lapis yang cukup besar antara bulan April hingg Oktober. Bahkan tinggi ombak bisa mencapai lima meter.

Baca juga: Taman Nasional Alas Purwo: Sejarah, Flora dan Fauna di Dalamnya, serta Spot Wisata

Surga di ujung timur Pulau Jawa

Padang Rumput Sadengan Alas Purwo DOK. Majestic BanyuwangiDOK. Majestic Banyuwangi Padang Rumput Sadengan Alas Purwo DOK. Majestic Banyuwangi
Taman Nasional (N) Alas Purwo berada di kawasan pelestarian dan konservasi alam yang terletak di ujung timur Pulau Jawa.

Secara administratif, Alas Purwo masuk wilayah Kecamatan Tegaldlimo dan Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Alas Purwo kerap dikaitkan dengan mistis dan angker oleh sebagian masyarakat. Namun terlepas dari kesan mistis tersebut, Alas Purwo ternyata mempunyai banyak pesona alam.

Dikutip dari laman Taman Nasional Alas Purwo, kawasan Alas Purwo, sebelum menjadi taman nasional, semula berstatus Suaka Margasatwa Banyuwangi Selatan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Nomor 6 stbl 456 tanggal 01 September 1939 dengan luas areal 62.000 ha.

Baca juga: Terekam Kamera, Pemangsa Ternak Warga di Dekat Alas Purwo Ternyata Anjing Liar

Taman Nasional Alas Purwo merupakan kawasan hutan yang mempunyai berbagai macam tipe ekosistem yang tergolong utuh di Pulau Jawa.

Ekosistem yang dimiliki mulai dari pantai (hutan pantai) sampai hutan hujan dataran rendah, hutan mangrove, hutan bambu, savana buatan dan hutan tanaman.

Keanekaragaman jenis flora darat di kawasan Taman Nasional Alas Purwo termasuk tinggi.

Diketahui lebih dari 700 jenis tumbuhan mulai dari tingkat tumbuhan bawah sampai tumbuhan tingkat pohon dari berbagai tipe/formasi vegetasi.

Tumbuhan khas pada taman nasional ini yaitu Sawo Kecik (Manilkara kauki) dan jenis yang dilindungi yaitu Sadeng (Livistoma rotundifolia).

Baca juga: Wisata ke Taman Nasional Alas Purwo, Bisa ke Mana Saja?

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar hingga Radius 2 Kilometer

Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar hingga Radius 2 Kilometer

Surabaya
Rumah Ambruk di Bangkalan Akibat Petasan Meledak, 1 Orang Meninggal dan 2 Kritis

Rumah Ambruk di Bangkalan Akibat Petasan Meledak, 1 Orang Meninggal dan 2 Kritis

Surabaya
Arus Balik di Pelabuhan Jangkar Situbondo Didominasi Kalangan Santri

Arus Balik di Pelabuhan Jangkar Situbondo Didominasi Kalangan Santri

Surabaya
3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

Surabaya
PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

Surabaya
2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

Surabaya
Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Surabaya
Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Surabaya
Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com