SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur, berencana memindahkan perawatan korban kecelakaan bus pariwisata di Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) ke Surabaya. Saat ini, korban luka akibat kecelakaan itu masih dirawat di sejumlah rumah sakit di Gresik dan Mojokerto.
Kecelakaan tunggal yang terjadi pada Senin (16/5/2022) pukul 6.00 WIB itu menewaskan 14 penumpang dan 19 lainnya mengalami luka berat hingga ringan. Korban merupakan rombongan wisatawan asal Kelurahan Benowo, Kota Surabaya.
Baca juga: Jenguk Korban Kecelakaan Lalu Lintas Tol Sumo, Wali Kota Surabaya Minta Penanganan Terbaik
Untuk keperluan pemindahan perawatan korban, Pemerintah Kota Surabaya sudah mengirimkan tim medis untuk membantu memantau kondisi korban. Nantinya, korban luka rencananya akan dirawat intensif di RSUD dr Soewandhie dan RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) Kota Surabaya.
"Jika memungkinkan, kami ingin melakukan perawatan di Kota Surabaya. Pertama, untuk membantu keluarga korban agar lebih tenang dan kedua, untuk memulihkan psikis korban serta keluarga terkait kejadian ini," kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, Senin (16/5/2022).
Baca juga: Duka di Benowo Surabaya, Warga Siapkan Liang Lahat untuk Korban Kecelakaan Bus di Tol Sumo
Selain kedua alasan tersebut, Eri menyampaikan, rencana pemindahan korban luka tersebut untuk mempermudah langkah Pemkot Surabaya dalam mengontrol keadaan korban.
Oleh karena itu, Eri berharap, direktur RSUD dr Soewandhie dan RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) bisa memberikan keputusan terbaik bersama para direktur rumah sakit yang menangani para korban kecelakaan.
"Insyaallah juga akan didampingi oleh Jasa Raharja dan Plt BPBD Kota Surabaya untuk hasil koordinasinya nanti," katanya.
Meski begitu, Eri menyebut, pemindahan perawatan korban harus menyesuaikan dengan rekam medis. Hal ini untuk memastikan apakah korban bisa dipindah perawatan ke Kota Surabaya atau harus melakukan perawatan di sejumlah rumah sakit di Mojokerto dan Gresik.