Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Hepatitis Akut, Pemkot Madiun Perketat Pengawasan Jajanan Sekolah

Kompas.com - 13/05/2022, 20:40 WIB
Muhlis Al Alawi,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com,- Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur memperketat pengawasan kantin dan penjual jajan di depan sekolah sebagai bentuk antisipasi mencegah penularan hepatitis akut.

Terlebih saat ini seluruh sekolah di kota pecel itu sudah diberlakukan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen setiap harinya,

Wali Kota Madiun Maidi menyatakan, bentuk pengawasan yang ketat kantin dan penjual jajan dengan mengecek makanan yang dijual hingga tempat memasaknya.

Untuk pengecekan, Pemkot Madiun sudah menginstruksikan Dinas Kesehatan turun ke lapangan.

Baca juga: Cegah Hepatitis Selama PTM 100 Persen, Dinas Pendidikan Sleman Minta Jajanan di Sekolah Diawasi Ketat

“Dinkes sudah saya minta mengecek dan menyidak kantin dan penjual jajan di depan sekolah sejak kemarin,” ujar Maidi kepada Kompas.com, Jumat (13/5/2022).

Mantan Sekda Kota Madiun itu meminta Dinkes tak hanya mengecek kebersihan tempat dan makanan yang dijual.

Pengecekan juga dilakukan di tempat memasak makanan yang dijual di kantin sekolah.

Menurut Maidi, dari tempat memasak akan menjadi salah satu indikator layak tidaknya makanan yang dijual ke anak-anak sekolah.

“Dari tempat masak itu itu akan diketahui makanan yang dikonsumsi anak-anak layak atau tidak. Kalau tempat masaknya tidak layak maka tidak boleh di sekolah,” ujar Maidi.

Baca juga: Antisipasi Hepatitis Akut, Pemkab Bima Periksa Gejala Penyakit Balita di Semua Faskes

Bagi Maidi ,pengecekan kelayakan makanan dan minuman yang dijual di kantin dan penjual jajan depan sekolah untuk mencegah penularan hepatitis akut.

Pasalnya, salah satu media penularan penyakit yang mematikan lewat makanan yang tidak higienis.

Sementara itu Maidi menegaskan bagi guru dan siswa yang sakit diminta tidak masuk sekolah.

Bahkan bila orang tua siswa sakit maka tidak perlu mengantar anaknya ke sekolah.

“Para guru sudah kami berikan panduan. Kalau guru tidak sehat maka tidak boleh masuk kelas. Begitu juga dengan kalau orang tua siswa sakit bila perlu tidak usah mengantar anaknya. Anaknya pun tidak masuk sekolah juga tidak apa-apa,” jelas Maidi.

Baca juga: Cegah Hepatitis Akut, Bupati Kendal Minta Masyarakat Terapkan PHBS

Ia menambahkan, Pemkot Madiun tetap menggelar PTM 100 persen meski kasus hepatitis akut mulai bermunculan.

Orang nomor satu di Madiun itu optimistis pelaksanaan PTM akan tetap aman manakala komponen yang menularkan penyakit itu dilakukan pengetatan dan antisipasi yang optimal.

“PTM kami tetap 100 persen. Namun komponen yang membawa ke penyakit itu (hepatitis akut) yang kami ketatin,” ucap Maidi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com