LUMAJANG, KOMPAS.com - Mewabahnya penyakit kuku dan mulut (PMK) pada sapi di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur meluas ke 10 kecamatan yakni Senduro, Pasirian, Sumbersuko, Tempeh, Yosowilangun, Kunir, Padang, Rowokangkung, Klakah, dan Sukodono.
Untuk mengantisipasi penyebaran PMK, Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan pihaknya akan melakukan screening terhadap sapi di Lumajang dan yang akan masuk ke Lumajang.
Menurutnya, transaksi jual beli sapi perlu diawasi secara ketat lantaran proses itu yang sangat berpotensi menyebarkan PMK.
Baca juga: Ratusan Sapi Terjangkit PMK, Mentan Tetapkan Status KLB di 4 Daerah Jatim
Sebab, aktivitas jual beli sapi di pasar hewan Lumajang tidak hanya dilakukan oleh peternak sapi asal Lumajang, tapi juga berasal dari daerah sekitar Lumajang.
"Langkah kami antara lain screening sapi milik warga dan yang ada di pasar hewan," kata Thoriq, Rabu (11/5/2022).
Thoriq menambahkan bahwa penanganan pertama yang dilakukan saat ini adalah dengan memberikan obat-obatan pada sapi sembari menunggu vaksin dari pemerintah pusat.
Pemkab Lumajang juga melakukan penyemprotan cairan disinfektan di berbagai titik mulai dari kandang sapi warga hingga pasar hewan di Lumajang.
Baca juga: Terbawa Arus, Bocah 9 Tahun Tewas Tenggelam di Sungai Pancer Lumajang
Sebelumnya, Kepala UPT Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Totok menyebut bahwa kebersihan kandang sapi perlu diperhatikan.
Sebab, kurangnya ventilasi dan cahaya yang masuk menyebabkan penyakit mudah berkembang biak.
"Kebanyakan kandang warga itu tertutup jadi kurang cahaya masuk, padahal cahaya matahari itu penting karena bisa membunuh virus," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.