Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kajian PVMBG Sebut Beban Kendaraan Bermuatan Berat Salah Satu Pemicu Fenomena Tanah Bergerak di Blitar

Kompas.com - 18/04/2022, 15:40 WIB
Asip Agus Hasani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melakukan observasi lapangan di lokasi terjadinya fenomena tanah bergerak di Desa Kebonsari, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Hasil dari kajian cepat PVMBG menyebutkan, fenomena tanah bergerak di desa yang terletak di wilayah pegunungan karst dan kapur di wilayah selatan Kabupaten Blitar itu terjadi karena sejumlah faktor.

Salah satunya tekanan dari kendaraan bermuatan berat yang melintas di desa tersebut.

Baca juga: Fenomena Tanah Bergerak di Blitar, Warga Robohkan 2 Rumah karena Berbahaya

Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar Izul Marom membenarkan hal tersebut meskipun menekankan adanya sejumlah faktor lain.

"Iya. Hasil kaji cepat Tim PVMBG memang menyebutkan adanya beban kendaraan bermuatan berat sebagai salah satu pemicunya. Tapi ada faktor geologis dan kondisi cuaca ekstrem yang juga mengontribusi," kata Izul kepada Kompas.com, Senin (18/4/2022).

"Mungkin sebagai faktor pemicu lainnya, sebagaimana kajian PVMBG, adalah tingginya curah hujan dalam beberapa waktu terakhir," tambah Izul.

Baca juga: Kementerian PUPR Bantah Berikan Dana Hibah 14 Jalan di Blitar

Dihubungi terpisah, Kepala Desa Kebonsari Subakri mengatakan jalan yang melintas di area terjadinya tanah bergerak memang biasa dilewati truk bermuatan berat.

Truk-truk itu membawa hasil tambang yang antara lain digunakan sebagai bahan baku produk batu marmer.

Baca juga: Ketika Ganjar Pranowo Merasa Kagum dengan Masjid Ar Rahman Blitar...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Makan Korban WNA, Spot Foto di Kawah Ijen Banyuwangi Akhirnya Ditutup

Makan Korban WNA, Spot Foto di Kawah Ijen Banyuwangi Akhirnya Ditutup

Surabaya
Respons Kuasa Hukum Korban Kekerasan atas Bantahan Anak Anggota DPRD Surabaya

Respons Kuasa Hukum Korban Kekerasan atas Bantahan Anak Anggota DPRD Surabaya

Surabaya
Sepekan PDI-P Buka Pendaftaran Pilkada Madiun, Belum Ada yang Ambil Formulir

Sepekan PDI-P Buka Pendaftaran Pilkada Madiun, Belum Ada yang Ambil Formulir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Ribuan Ulat Bulu “Serang” Permukiman di Ponorogo, Warga: Gatal-gatal meski Sudah Mandi

Ribuan Ulat Bulu “Serang” Permukiman di Ponorogo, Warga: Gatal-gatal meski Sudah Mandi

Surabaya
Isa Bajaj Minta Pemkab Pasang CCTV di Alun-alun Magetan Usai Insiden yang Menimpa Anaknya

Isa Bajaj Minta Pemkab Pasang CCTV di Alun-alun Magetan Usai Insiden yang Menimpa Anaknya

Surabaya
Gibran dan Bobby Disebut Akan Terima Satyalencana dari Presiden Jokowi di Surabaya

Gibran dan Bobby Disebut Akan Terima Satyalencana dari Presiden Jokowi di Surabaya

Surabaya
Bendahara PNPM di Magetan Dijebloskan ke Sel

Bendahara PNPM di Magetan Dijebloskan ke Sel

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Maafkan Pria yang Tabrak Anaknya, Isa Bajaj: Dia Tak Sengaja Menyakiti Putri Saya

Maafkan Pria yang Tabrak Anaknya, Isa Bajaj: Dia Tak Sengaja Menyakiti Putri Saya

Surabaya
Pengamat soal Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres: Saatnya Fase Rekonsiliasi

Pengamat soal Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres: Saatnya Fase Rekonsiliasi

Surabaya
5 Kearifan Lokal di Jawa Timur, Ada Upacara Kasada dan Toron

5 Kearifan Lokal di Jawa Timur, Ada Upacara Kasada dan Toron

Surabaya
Jasa Tur di Surabaya Dilaporkan karena Dugaan Penipuan, Total Kerugian Rp 166 Juta

Jasa Tur di Surabaya Dilaporkan karena Dugaan Penipuan, Total Kerugian Rp 166 Juta

Surabaya
RSUD dr. Iskak Tulungagung Tangani Bayi Kembar Siam Dempet Pantat

RSUD dr. Iskak Tulungagung Tangani Bayi Kembar Siam Dempet Pantat

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com