Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Farida Pengusaha Keciput di Lumajang, Terpaksa Kurangi Produksi karena Sulit Dapat Minyak Goreng

Kompas.com - 15/04/2022, 17:36 WIB
Miftahul Huda,
Khairina

Tim Redaksi


LUMAJANG, KOMPAS.com - Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Begitulah gambaran usaha kue keciput milik Farida (55) warga Desa Selok Besuki, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Usai dua momen lebaran diterjang pandemi Covid-19, kini cobaan lain datang menghampirinya dengan sulitnya mendapatkan minyak goreng serta harganya yang terlampau mahal.

Padahal, momen Lebaran ibarat panen raya bagi pengusaha kue seperti dirinya.

Baca juga: Dilema Penjual Gorengan akibat Minyak Goreng Mahal, Tak Bisa Naikkan Harga karena Takut Kalah Saing

 

Bagaimana tidak, agen-agen besar berlomba-lomba menyediakan kue yang akan memenuhi toples di tiap rumah.

Romantisme kejayaan masa lalu kini tinggal cerita.

Produksi kue keciput di rumah industri milik Farida biasanya dimulai dua bulan sebelum Ramadhan dan akan menghabiskan 9 ton tepung beras.

Kini, dia baru memulai produksi saat puasa telah memasuki hari kedua. Farida pun hanya akan memproduksi dengan bahan 1 ton tepung beras. Selisih yang sangat jauh dibandingkan kondisi normal.

"Biasanya sejak Rajab sudah mulai produksi, lah ini puasa dapat dua hari baru mulai," kata Farida di rumahnya, Jumat (15/4/2022).

Bahkan, saat mengarungi pandemi yang menimpanya 2 Lebaran terakhir, produksinya tidak alami penurunan separah ini.

Saat itu, ia masih mampu menghabiskan 5 ton tepung beras untuk membuat kue keciput.

"Karena telat ya cuma bisa produksi 1 ton, biasanya bisa sampai 9 ton, pandemi kemarin meski turun tapi buat 5 ton," tambahnya.

Baca juga: 300 Liter Minyak Goreng Curah Diduga Ditimbun Pengecer di Lampung, Dijaul di Atas HET

Namun pemerintah berkehendak lain, ketidakmampuannya mengatasi sengkarut minyak goreng nyatanya berimbas besar bagi para pengusaha kecil menengah.

Padahal, Farida harus menanggung 12 orang pekerja yang selama ini menggantungkan kebutuhan hari raya dari bekerja membuat kue keciput Farida.

"Ya mengeluh orang-orang, dari kemarin sudah teriak kapan ini buat kuenya, karena biasanya bisa dijagain buat keperluan Lebaran," ungkap Farida.

Dalam satu hari, Farida membutuhkan 80 liter minyak goreng untuk membuat kue keciput.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com