PONOROGO, KOMPAS.com,- Aksi perang sarung sejumlah remaja di Jalan Suromenggolo, Kota Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, viral di media sosial.
Polsek Ponorogo memastikan bahwa perang sarung dalam video tersebut sengaja diatur atau hanya settingan untuk kepentingan konten media sosial.
“Video itu tidak beneran. Hanya guyonan. Jadi kontennya dibuat untuk bercanda,” kata Kapolsek Ponorogo Kota, AKP Haryo Kusbintoro kepada Kompas.com, Jumat (8/4/2022).
Baca juga: Ditinggal Tarawih, Rumah Warga Ponorogo Terbakar, Sempat Cas Lampu Senter di Atas Kasur
Menurut Haryo, video perang sarung itu diperankan anak-anak yang masih duduk di bangku SMP di Kota Ponorogo.
Benjolan di ujung kain sarung juga bukan batu, melainkan hanya kain sarung yang diikat beberapa kali sehingga membentuk benjolan.
Haryo mengatakan, pemeran, pembuat, dan pengunggah video tersebut sudah mengakui kesalahannya.
Mereka juga sudah meminta maaf kepada publik. Video yang diunggah pun sudah dihapus oleh admin akun media sosial yang mengunggahnya.
“Kemarin sudah minta maaf melewati media sosial. Saat meminta maaf mereka menyampaikan kontennya itu dibuat untuk bercanda,” kata Haryo.
Baca juga: Kronologi Jari Pemuda di Ponorogo Remuk Terkena Ledakan Mercon, Dipegang Saat Sumbu Menyala
Ia menuturkan bahwa penyelidikan dilakukan lantaran video perang sarung yang diunggah di salah satu akun Instagram itu mengganggu ketertiban umum.
Terlebih saat ini kasus perang sarung yang menimbulkan korban marak terjadi di berbagai daerah.
Ia khawatir bila tak ditindak, video itu dapat memicu terjadinya konflik sosial dan menimbulkan asumsi terjadi sesuatu yang mencekam di Kota Ponorogo.
Baca juga: Buntut Mercon Meledak di Tangan, 7 Warga di Ponorogo Jadi Tersangka
Sebagai bentuk keseriusan permintaan maaf, lanjut Haryo, pemeran, pembuat dan pengunggah video di media sosial membuat surat pernyataan tertulis yang diketahui orang tua, RT/RW, kepala desa hingga camat.
“Untuk pemeran video yang masih anak-anak sekolah, surat pernyataannya juga harus diketahui atau ditandatangani wali kelas dan kepala sekolah,” ungkap Haryo.
Apabila mengulangi perbuatan yang sama, jelas Haryo, semua yang membuat pernyataan terkait video viral perang sarung akan diproses hukum karena mengganggu ketertiban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.