Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Perang Sarung Saat Sahur di Ponorogo, Polisi: Hanya Konten untuk Bercanda

Kompas.com - 08/04/2022, 13:35 WIB
Muhlis Al Alawi,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

PONOROGO, KOMPAS.com,- Aksi perang sarung sejumlah remaja di Jalan Suromenggolo, Kota Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, viral di media sosial. 

Polsek Ponorogo memastikan bahwa perang sarung dalam video tersebut sengaja diatur atau hanya settingan untuk kepentingan konten media sosial. 

“Video itu tidak beneran. Hanya guyonan. Jadi kontennya dibuat untuk bercanda,” kata Kapolsek Ponorogo Kota, AKP Haryo Kusbintoro kepada Kompas.com, Jumat (8/4/2022).

Baca juga: Ditinggal Tarawih, Rumah Warga Ponorogo Terbakar, Sempat Cas Lampu Senter di Atas Kasur

Menurut Haryo, video perang sarung itu diperankan anak-anak yang masih duduk di bangku SMP di Kota Ponorogo.

 

Benjolan di ujung kain sarung juga bukan batu, melainkan hanya kain sarung yang diikat beberapa kali sehingga membentuk benjolan. 

Haryo mengatakan, pemeran, pembuat, dan pengunggah video tersebut sudah mengakui kesalahannya. 

Mereka juga sudah meminta maaf kepada publik. Video yang diunggah pun sudah dihapus oleh admin akun media sosial yang mengunggahnya. 

“Kemarin sudah minta maaf melewati media sosial. Saat meminta maaf mereka menyampaikan kontennya itu dibuat untuk bercanda,” kata Haryo.

Baca juga: Kronologi Jari Pemuda di Ponorogo Remuk Terkena Ledakan Mercon, Dipegang Saat Sumbu Menyala

Ia menuturkan bahwa penyelidikan dilakukan lantaran video perang sarung yang diunggah di salah satu akun Instagram itu mengganggu ketertiban umum.

Terlebih saat ini kasus perang sarung yang menimbulkan korban marak terjadi di berbagai daerah. 

Ia khawatir bila tak ditindak, video itu dapat memicu terjadinya konflik sosial dan menimbulkan asumsi terjadi sesuatu yang mencekam di Kota Ponorogo.

Baca juga: Buntut Mercon Meledak di Tangan, 7 Warga di Ponorogo Jadi Tersangka

Sebagai bentuk keseriusan permintaan maaf, lanjut Haryo, pemeran, pembuat dan pengunggah video di media sosial membuat surat pernyataan tertulis yang diketahui orang tua, RT/RW, kepala desa hingga camat.

“Untuk pemeran video yang masih anak-anak sekolah, surat pernyataannya juga harus diketahui atau ditandatangani wali kelas dan kepala sekolah,” ungkap Haryo.

Apabila mengulangi perbuatan yang sama, jelas Haryo, semua yang membuat pernyataan terkait video viral perang sarung akan diproses hukum karena mengganggu ketertiban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suster yang Menganiaya Anak Selebgram Malang Ditangkap

Suster yang Menganiaya Anak Selebgram Malang Ditangkap

Surabaya
Perampok di Lamongan Sasar 2 Agen Perbankan dalam 2 Hari, Pelaku Diduga Sama

Perampok di Lamongan Sasar 2 Agen Perbankan dalam 2 Hari, Pelaku Diduga Sama

Surabaya
Oknum Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba, Jabatannya Dicopot

Oknum Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba, Jabatannya Dicopot

Surabaya
Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi Mulai Dipadati Pemudik asal Madura

Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi Mulai Dipadati Pemudik asal Madura

Surabaya
Dinkes Kota Batu Temukan 2 Jajanan Takjil Diduga Mengandung Boraks

Dinkes Kota Batu Temukan 2 Jajanan Takjil Diduga Mengandung Boraks

Surabaya
Truk Molen Oleng Tabrak Tiang dan 3 Motor di Kota Malang

Truk Molen Oleng Tabrak Tiang dan 3 Motor di Kota Malang

Surabaya
Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Surabaya
978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

Surabaya
Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com