Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Vaksin, Penumpang KA Jarak Jauh di Daop 8 Surabaya Wajib Tunjukkan Hasil Negatif Antigen-PCR

Kompas.com - 09/03/2022, 17:14 WIB
Hamzah Arfah,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengumumkan, penumpang kereta api jarak jauh yang sudah menjalani vaksinasi dosis kedua maupun booster, tidak lagi perlu menunjukkan hasil tes PCR atau rapid test antigen pada saat proses boarding, resmi berlaku mulai Rabu (9/3/2022).

Namun bagi penumpang yang belum divaksin, tetap wajib menunjukkan hasil tes negatif antigen atau PCR. 

Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif mengatakan, aturan tersebut menyesuaikan surat edaran Kementerian Perhubungan nomor 25 Tahun 2022 tentang petunjuk pelaksanaan perjalanan orang dalam negeri dengan transportasi perkeretaapian pada masa pandemi Covid-19, tertanggal 8 Maret 2022.

Baca juga: Surabaya PPKM Level 2: PTM Kembali Digelar 50 Persen, Wisata dan Pusat Perbelanjaan Dibuka 75 Persen

"KAI senantiasa mengikuti dan mematuhi seluruh ketentuan dari pemerintah, dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19 pada moda transportasi kereta api," ujar Luqman melalui keterangan tertulis, Rabu.

Luqman menjelaskan, untuk validasi data vaksinasi para calon penumpang, pihaknya telah mengintegrasikan sistem pembelian tiket dengan aplikasi PeduliLindungi.

Dengan demikian, data vaksinasi calon penumpang dapat langsung diketahui oleh PT KAI pada saat pemesanan tiket dilakukan baik melalui KAI access, website KAI, maupun pada saat penumpang melakukan boarding.

"Bagi pelanggan yang masih vaksinasi Covid-19 dosis pertama dan yang belum vaksin, tetap melampirkan hasil tes PCR atau rapid test antigen," ucap Luqman.

Baca juga: Penumpang di Bandara YIA Tak Perlu Tunjukkan Hasil Tes Covid-19, tapi Harus Sudah Vaksin Lengkap

Sementara untuk penumpang kereta api jurusan lokal, PT KAI hanya memberikan syarat kepada calon penumpang minimal menjalani vaksinasi Covid-19 dosis pertama, terkecuali anak berusia di bawah 6 tahun.

Penumpang juga tidak diwajibkan menunjukkan surat keterangan hasil negatif tes PCR maupun rapid test antigen.

"Pelanggan yang tidak melengkapi persyaratan, serta pelanggan yang sudah divaksin tapi positif Covid-19 dalam kurun waktu 14 hari ke belakang, tidak boleh melakukan perjalanan dan dipersilakan untuk membatalkan tiketnya,” kata Luqman.

Baca juga: Uji Coba Kereta Api Stasiun Garut-Pasar Senen, Bawa Rombongan Bupati

Luqman juga menambahkan, sesuai surat edaran Kementerian Perhubungan nomor 25 Tahun 2022 tersebut, kapasitas angkut kereta api jarak jauh adalah 100 persen.

Meski demikian, penumpang tetap diwajibkan mematuhi protokol kesehatan secara disiplin pada saat menggunakan layanan kereta api.

"KAI terus memastikan, seluruh pelanggan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin, dan hanya mengizinkan pelanggan yang sesuai persyaratan untuk bisa naik kereta api," tutur Luqman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Oknum Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba, Jabatannya Dicopot

Oknum Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba, Jabatannya Dicopot

Surabaya
Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi Mulai Dipadati Pemudik asal Madura

Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi Mulai Dipadati Pemudik asal Madura

Surabaya
Dinkes Kota Batu Temukan 2 Jajanan Takjil Diduga Mengandung Boraks

Dinkes Kota Batu Temukan 2 Jajanan Takjil Diduga Mengandung Boraks

Surabaya
Truk Molen Oleng Tabrak Tiang dan 3 Motor di Kota Malang

Truk Molen Oleng Tabrak Tiang dan 3 Motor di Kota Malang

Surabaya
Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Surabaya
978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

Surabaya
Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com