MADIUN, KOMPAS.com - PT Industri Kereta Api Indonesia (INKA) bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mengembangkan kendaraan listrik di lingkungan pendidikan tinggi.
Kerja sama itu tertuang dalam nota penandatanganan perjanjian kerja sama PT INKA dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Ditjen Dikti Ristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) yang dilakukan secara daring, Selasa (1/3/2022).
Baca juga: Kasus Dugaan Korupsi Dana Pilkades Serentak, Jaksa Periksa 3 Pejabat Pemkab Madiun
Nota kerja sama itu ditandatangani Direktur Utama PT INKA (Persero) Budi Noviantoro dan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Nizam.
Usai melakukan penandatanganan, Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Nizam menjelaskan, kerja sama yang dilakukan dengan PT INKA merupakan sebuah kolaborasi antara perguruan tinggi dengan industri. Harapannya dapat menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul serta menciptakan inovasi pada bidang industri di masa mendatang.
Melalui perjanjian kerja sama tersebut, lanjut Nizam, PT INKA akan menjadi tempat untuk belajar dan berproses dalam program pengembangan bis listrik yang dikembangkan perguruan tinggi.
“PT INKA menjadi tempat belajar, dan berproses dalam pengembangan bis listrik. Dengan demikian mereka (mahasiswa) inilah yang nanti di masa depan akan memperkuat kendaraan listrik di Indonesia,” kata Nizam.
Sementara itu, Direktur PT INKA (Persero) Budi Noviantoro menyatakan, kerja sama tersebut dapat menjadi momentum mengembangkan riset dan inovasi kendaraan listrik.
Selain itu dapat menjadi kolaborasi antara perguruan tinggi dengan dunia usaha dan industri untuk mewujudkan program Magang Bersertifikat sebagai bagian dari Program Kampus Merdeka.
Baca juga: Kota Madiun Satu-satunya Wilayah di Jatim yang Naik Level 4, BOR RS Capai 60 Persen
“Sebagai bagian dari program kampus merdeka, kami PT INKA mendukung penuh program tersebut. Dukungan itu berupa memberikan fasilitas baik dalam hal fisik, data maupun informasi yang dibutuhkan untuk mensukseskan program ini,” kata Budi.
Sementara itu Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Direktorat Jenderal Dikti Ristek, Tjitjik Srie Tjahjandarie menyatakan keseluruhan kegiatan ini nanti mencakup pengajaran, penelitian, serta pengabdian masyarakat dan kerja sama pelaksanaan MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka). Bentuknya berupa kegiatan magang serta praktik mahasiswa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.