Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai Jenuh, Sebagian Pengungsi Semeru Pilih Kembali ke Rumah

Kompas.com - 27/02/2022, 19:56 WIB
Miftahul Huda,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


LUMAJANG, KOMPAS.com - Memasuki bulan ketiga pasca-bencana awan panas guguran (APG) Gunung Semerun di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada 4 Desember 2021, para pengungsi mulai dihinggapi rasa jenuh di tempat pengungsian.

Sebagian warga dusun Sumbersari, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang memilih untuk kembali ke tempat tinggalnya masing-masing.

Salah satunya Maimunah, yang mengaku sudah 20 hari meninggalkan pengungsian di Dusun Kali Lengkong.

Baca juga: Cerita Korban Erupsi Gunung Semeru Didatangi Penagih Utang di Pengungsian...

“Sudah bosan, terlalu lama tinggal di pengungsian Kali Lengkong, tiap hari nggak punya kegiatan jadi sangat jenuh,” kata Maimunah di rumahnya, Minggu (27/2/2022).

Selama tinggal di pengungsian, Maimunah mengaku semua kebutuhan sehari-hari telah tercukupi dari bantuan relawan, donatur, maupun pemerintah.

Namun begitu, dirinya merasa sangat bosan tinggal di tempat pengungsian tanpa kegiatan yang berarti.

Untuk menghilangkan rasa jenuhnya, Maimunah bersama cucunya selalu menyempatkan diri kembali ke rumah tiap pagi untuk sekadar membersihkan halaman dan perabot yang sejak 20 hari terakhir ini sudah dihuninya kembali.

“Sebenarnya masih takut dan trauma, apalagi kalau malam Gunung Semeru masih terlihat mengeluarkan lava pijar dan kadang ada suara gemuruh, ya jadinya jarang tidur malam. Tapi mau gimana lagi wong ini sudah rumah saya,” kata Maimunah.

Baca juga: Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Tetap Buka meski Malang Raya Terapkan PPKM Level 3

Meski sebagian tetangganya masih ada yang di pengungsian atau pun mengontrak, Maimunah mengatakan akan tetap bertahan di rumah bersama keluarganya. 

Setiap malam bersama beberapa tetangga lainya, Maimunah juga jarang tidur ikut memantau kondisi Gunung Semeru yang terlihat jelas dari depan rumahnya.

Pantau lewat CCTV

Sementara itu, sebagian warga lainnya di Dusun Sumbersari yang masuk dalam kawasan rawan bencana (KRB) tersebut juga rutin memantau aktivitas Gunung Semeru secara visual melalui tayangan kamera CCTV yang sudah terpasang di empat titik tak jauh dari pemukiman warga setempat.

Selama 24 jam penuh, secara bergiliran warga berkumpul di pos pantau mandiri di perempatan dusun mereka.

Pada pos ini, ada dua layar monitor yang menayangkan secara langsung pantauan kamera CCTV.

“Ada empat CCTV yang terpasang di sekitar Curah Kobokan, Besuk Lanang, Besuk Sumbersari dan bukit padat. Selain diarahkan ke Semeru, CCTV juga di arahkan ke aliran sungai,”kata Misran, salah satu warga.

Baca juga: 6 Jenazah Korban Erupsi Semeru Sudah Sebulan Belum Teridentifikasi, Ini Penjelasan RSUD Haryoto Lumajang

Misran menuturkan, warga memantau Gunung Semeru secara bergantian 8 jam sekali yang juga sudah dilengkapi dengan alat komunikasi berupa HT serta sirine.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polres Situbondo Akan Panggil Petugas ASDP Buntut Penangkapan Calo di Pelabuhan Jangkar

Polres Situbondo Akan Panggil Petugas ASDP Buntut Penangkapan Calo di Pelabuhan Jangkar

Surabaya
Ambulans Pengangkut Rombongan Pegawai Hendak Halal Bihalal Terguling di Tulungagung

Ambulans Pengangkut Rombongan Pegawai Hendak Halal Bihalal Terguling di Tulungagung

Surabaya
Bupati Sidoarjo Tak Hadiri Halal Bihalal Kepala Daerah di Surabaya

Bupati Sidoarjo Tak Hadiri Halal Bihalal Kepala Daerah di Surabaya

Surabaya
Polisi Temui Kendala Buru Perampok yang Sempat Sekap Korban di Gresik

Polisi Temui Kendala Buru Perampok yang Sempat Sekap Korban di Gresik

Surabaya
Bos di Surabaya Jadi Korban Penipuan, Rugi Rp 1,5 Miliar, Pelaku Mengaku Tinggal di Amerika

Bos di Surabaya Jadi Korban Penipuan, Rugi Rp 1,5 Miliar, Pelaku Mengaku Tinggal di Amerika

Surabaya
Kadinkes Kabupaten Malang Dicopot karena Pembengkakan Anggaran PBIP

Kadinkes Kabupaten Malang Dicopot karena Pembengkakan Anggaran PBIP

Surabaya
Eks Dirut Perusahaan Jadi Buronan Polda Jatim dalam Kasus Penggelapan dan TPPU Rp 9,2 M

Eks Dirut Perusahaan Jadi Buronan Polda Jatim dalam Kasus Penggelapan dan TPPU Rp 9,2 M

Surabaya
Kronologi Bus Pahala Kencana Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto, Sempat Pecah Ban, Semua Penumpang Selamat

Kronologi Bus Pahala Kencana Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto, Sempat Pecah Ban, Semua Penumpang Selamat

Surabaya
Terungkap, Santri di Blitar Dikeroyok di Mushala oleh 17 Santri Lain sampai Koma dan Meninggal

Terungkap, Santri di Blitar Dikeroyok di Mushala oleh 17 Santri Lain sampai Koma dan Meninggal

Surabaya
Polisi Sebut Terduga Penyiksa Anjing Maltese sampai Mati adalah Anak di Bawah Umur dan Belum Diperiksa

Polisi Sebut Terduga Penyiksa Anjing Maltese sampai Mati adalah Anak di Bawah Umur dan Belum Diperiksa

Surabaya
Pelaku Pelecehan Payudara di Sidoarjo Tertangkap Korban dan Dihajar Massa

Pelaku Pelecehan Payudara di Sidoarjo Tertangkap Korban dan Dihajar Massa

Surabaya
Kandang Ayam di Banyuwangi Terbakar, 28.000 Ekor Mati Terpanggang

Kandang Ayam di Banyuwangi Terbakar, 28.000 Ekor Mati Terpanggang

Surabaya
Bandara Dhoho Kediri Layani 1.155 Penumpang hingga H+6 Lebaran

Bandara Dhoho Kediri Layani 1.155 Penumpang hingga H+6 Lebaran

Surabaya
Konser MAFEST Volume 3 Batal, Pembeli Tiket Minta Uang Kembali

Konser MAFEST Volume 3 Batal, Pembeli Tiket Minta Uang Kembali

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com