Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Penerima Belum Cairkan BPNT, Risma: Kalau Tak Selesai, Maret Uang Harus Kembali ke Negara

Kompas.com - 21/02/2022, 13:11 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

PASURUAN, KOMPAS.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengunjungi Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan, dan Desa Bantaran, Probolinggo, Jawa Timur. Risma meninjau percepatan pencairan program bantuan pangan nontunai (BPNT) kartu sembako dari sisa tahun anggaran 2021, Senin (21/2/2022).

Menurut Risma, terdapat 7.823 penerima kartu keluarga sejahtera (KKS) di Kabupaten Pasuruan. Sebanyak 2.397 KKS sudah disalurkan hingga 20 Februari 2022. Sehingga, tersisa 5.426 penerima yang belum mendapatkan kartu.

Baca juga: Buntut Dugaan Pungli BPNT di Kebumen, Bupati Setop Bantuan Operasional TKSK

Kartu itu belum disalurkan karea ada 4.412 keluarga penerima manfaat yang tidak hadir dan 1.014 KKS ganda, sudah mampu, meninggal tanpa ahli waris, pindah alamat, dan tidak ditemukan.

"Jadi ini saya melakukan proses percepatan pencairan (BPNT) karena yang 2021 ini banyak yang belum terealisasi, sekitar 5.426 orang," kata Risma di Kecamatan Kejayan, Pasuruan, Senin (21/2/2022).

Risma menyampaikan, ada sejumlah keluarga penerima manfaat (KPM) yang belum bisa menerima bantuan hingga delapan bulan.

Padahal, untuk penerima baru, maksimal enam bulan seharusnya sudah bisa dicairkan.

Oleh karena itu, Risma meminta agar dalam waktu dua hari, pencairan bansos kepada 5.426 KPM di Kabupaten Pasuruan, harus sudah tuntas.

"Ternyata ada yang delapan bulan belum cair. Jadi artinya memang ada yang belum terealisasi. Ini kita paksakan untuk Kabupaten Pasuruan, dua hari ini harus kelar 5.426 KPM ini," ujar Risma.

Sementara itu, saat berkunjung ke Desa Bantaran, Kabupaten Probolinggo, Risma menyebut total KKS di Kabupaten Probolinggo yaitu sebanyak  7.760. Per tanggal 20 Februari 2022, KKS yang sudah tersalur 1.835 dan KKS belum tersalur 5.925.

KKS belum tersalurkan sebanyak 5.925 dikarenakan ada 5.805 KPM tidak hadir dan 120 KKS ganda, sudah mampu, meninggal tanpa ahli waris, pindah alamat dan tidak ditemukan.

Risma menginginkan agar dalam waktu tiga hari, bantuan sosial tersebut bisa segera tersalurkan.

"Karena kalau enggak selesai, bulan Maret itu uang harus kembali ke negara. Jadi kenapa saya turun, ya untuk memastikan bahwa itu (bansos) bisa diterima penerima manfaat," ucap Risma.

Jika ada penerima KKS yang belum mengambil bantuan sosial tersebut, maka bantuannya harus diantar ke rumah KPM.

Risma telah menyampaikan hal tersebut kepada para pendamping dan pihak bank.

"Nanti kalau ada yang belum ngambil kita harus antar, harus antar ke rumah. Karena di beberapa tempat case-nya memang mereka sakit, tidak bisa mengambil ke sini. Jadi karena itu, saya sudah pesankan ke pendamping maupun bank untik bisa diantar ke rumah kalau mereka tidak datang," ujar Risma.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Surabaya
Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com