MADIUN, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan tak ada lagi desa yang menyandang status tertinggal sejak pertengahan 2021.
Padahal, tiga tahun lalu, masih ada 334 desa di Jawa Timur yang masuk kategori tertinggal.
“Sejak Juli 2021, Jawa Timur sudah bebas dari desa tertinggal. Ini bagian prestasi luar biasa yang dilakukan para kepala desa di Jawa Timur,” kata Khofifah saat membuka Diklat Peningkatan Kapasitas SDM bagi kepala desa di Hotel Aston, Kota Madiun, Selasa (15/2/2022).
Menurut Khofifah, turunnya angka kemiskinan yang signifikan menjadikan Jawa Timur hanya memiliki desa dengan kategori mandiri, maju, dan berkembang. Rinciannya 697 desa mandiri, 3.283 desa maju, dan 3.742 desa berkembang.
Tak hanya itu, saat masa pandemi, kata Khofifah, angka kemiskinan di Jawa Timur turun hingga 1,37 persen. Penurunan angka kemiskinan itu tertinggi di Jawa Timur dalam sepuluh tahun terakhir.
Baca juga: Wali Kota Surabaya: PPKM Level 3 Saat Ini Beda dengan Sebelumnya, Tempat Usaha Tetap Buka
Bagi Khofifah turunnya angka kemiskinan di Jatim karena optimalnya kades melakukan pembangunan di desa.
Untuk itu, kades sebagai garda terdepan pemerintah tingkat desa harus lebih mengoptimalkan program-program yang telah disiapkan.
Menurut Khofifah, para kades mempunyai peran luar biasa untuk menggerakkan seluruh sumber daya.
Untuk itu, inovasi dan kreativitas menjadi sangat penting dalam pengelolaan sumber daya di wilayahnya masing-masing.
“Semangat para kepala desa luar biasa terus berkarya, berinovasi dan kreatif memajukan masyarakat desa sehingga berdampak penurunan kemiskinan. Untuk itu saya minta bulan ini tolong dipercepat realisasi program dana desa ,” kata Khofifah.