MALANG, KOMPAS.com - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tlekung, Desa Tlekung, Kota Batu, Jawa Timur, dikeluhkan. Sebab, TPA itu menyebarkan bau tak sedap.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu, Aries Setiawan meminta maaf atas masalah yang terjadi di TPA Tlekung. Dia berharap masyarakat sekitar TPA itu memahami kondisi yang terjadi.
Aries mengakui pihaknya kesulitan mengatasi bau sampah di lokasi itu karena masih musim hujan.
"Intinya kita sedang bekerja, terutama kami minta maaf dengan kondisi yang ada, kondisi bau ini paling menyulitkan saat hujan ini. Kepada warga, kami sedang bekerja dan mohon dimaklumi dengan kondisi yang ada," kata Aries dalam keterangannya, Senin (7/2/2022).
Baca juga: Demi Konten TikTok, 3 Bocah Lempari Mobil dengan Batu di Tol Lampung, Polisi: Pakai Ketapel
Aries mengatakan, sampah di TPA Tlekung sudah melebihi kapasitas. Rata-rata, setiap hari ada 90 ton sampah yang masuk ke TPA Tlekung.
"Memang kita lihat debit sampahnya, juga pengurangannya belum signifikan. Tetapi ada pengurangan dari jumlah tahun kemarin karena kita lakukan pendisiplinan terhadap sampah yang masuk. Tahun kemarin rata-rata 100 ton lebih, sekarang menjadi 90 ton," katanya.
Pihaknya mengaku sedang berupaya untuk mengelola sel sampah yang ada di TPA Tlekung, seperti menabur kapur untuk mengurangi bau tak sedap.
Pihaknya berencana untuk melakukan perluasan area TPA yang saat ini hanya 9.000 meter persegi. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Perhutani untuk melakukan perluasan lahan.
"Solusinya melakukan perluasan TPA ke Perhutani sudah on progress, kita mohon kepada Perhutani untuk menyiapkan perluasan TPA sehingga kita bisa memaksimalkan penataan sel sampahnya untuk menanggulangi bau ini. Kita mengajukan ke Perhutani 3,8 hektare," katanya.
Baca juga: Polisi Kantongi Identitas Pemilik Akun FB yang Mengaku Covid-19 tapi Keluyuran di Malang
Keluhan warga
Sebelumnya, pada Minggu (6/2/2022), akun Facebook bernama Edy Kites protes terkait bau sampah yang tak kunjung selesai di TPA Tlekung.