LAMONGAN, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan, Jawa Timur, menyebut banjir akibat luapan air Bengawan Njero yang sempat merendam sebanyak 26 desa di lima kecamatan, perlahan mulai surut.
Dari pantauan BPBD Lamongan, kini tinggal tiga desa atau kelurahan yang masih terendam air luapan Bengawan Njero.
"Untuk hari ini, masih ada tiga kecamatan (yang masih terendam banjir) masing-masing satu desa," ujar Kepala BPBD Lamongan Gunadi saat dikonfirmasi, Kamis (20/1/2022).
Baca juga: Tim Pemulasaraan Jenazah Covid-19 RSUD Soegiri Lamongan Dibebastugaskan Sementara
Gunadi menyebut, banjir akibat luapan Bengawan Njero tersisa di Desa Menongo yang berada di Kecamatan Sukodadi dengan ketinggian air 10 hingga 40 sentimeter. Kemudian, di Desa Kesambi di Kecamatan Pucuk dengan ketinggian air mencapai 10 hingga 30 sentimeter. Serta, di Kelurahan Babat yang ada di Kecamatan Babat, Lamongan.
"Di Kecamatan Sukodadi, banjir membuat Jalan Raya Sukodadi-Menongo sepanjang dua kilometer tergenang air. Sedangkan di Desa Kesambi Kecamatan Pucuk membuat SMP Negeri 2 terendam air dan membuat pembelajaran siswa kembali dilakukan secara daring," kata Gunadi.
Baca juga: Korban Investasi Bodong oleh Mahasiswi di Lamongan Bertambah 4 Orang
Gunadi menambahkan, banjir itu terjadi akibat curah hujan yang cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir.
Gunadi dan jajaran BPBD Lamongan memprediksi, banjir akan surut jika tidak ada lagi hujan deras dalam beberapa hari ke depan.
"Akibat curah hujan yang tinggi, tapi paling tiga hari ke depan sudah surut," ucap Gunadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.