Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5.017 KK Terdampak Banjir Pasuruan, Warga Dievakuasi dengan Perahu Karet

Kompas.com - 18/01/2022, 15:19 WIB
Priska Sari Pratiwi

Editor

PASURUAN, KOMPAS.com - Banjir kembali melanda enam kecamatan di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, usai 12 desa terendam pada Senin (10/1/2022).

Banjir kali ini dilaporkan sempat surut namun air kembali naik dengan ketinggian bervariasi mulai 50 - 100 sentimeter.

Dikutip dari keterangan tertulis, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan mendata 5.017 Kepala Keluarga (KK) di enam kecamatan terdampak banjir.

Baca juga: Banjir dan Pohon Tumbang di Gianyar, Terjadi akibat Cuaca Ekstrem

Adapun enam kecamatan terdampak antara lain Kecamatan Gondang Wetan tepatnya Desa Sekarputih, Kecamatan Kraton tepatnya Desa Tambakrejo. Kemudian Kecamatan Grati tepatnya Desa Kedawung Kulon, Kecamatan Gempol tepatnya Desa Gempol.

Selanjutnya Kecamatan Beji tepatnya Desa Kedungringin dan Desa Kedungboto. Kemudian Kecamatan Rejoso dengan desa terdampak antara lain Desa Kedungbako, Toyaning, Rejoso Kidul, Sedangrejo, Jarangan dan Patuguran.

Pantauan kondisi di lokasi kejadian pada Selasa (18/1/2022) siang pukul 12.30 WIB, cuaca hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.

Petugas BPBD bersama tim gabungan terus berkoordinasi dengan instansi terkait guna membantu warga terdampak, evakuasi warga yang rumahnya terendam juga terus dilakukan dengan menggunakan perahu karet.

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui laman websitenya mengatakan sejumlah wilayah di Jawa Timur masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi disertai angin kencang dan petir termasuk wilayah Kabupaten Pasuruan.

Baca juga: 45 KK dari 2 Kecamatan di Jember Terdampak Banjir, Sebuah Jembatan Ambruk

Dengan adanya peringatan dini yang dikeluarkan BMKG tersebut, BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, angin puting beliung maupun tanah longsor.

Langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan seperti melakukan susur sungai bersama para ahli untuk membersihkan material yang menghambat aliran air, pemantauan dan pemeliharaan kondisi tanggul, serta memantau peningkatan debit air ketika wilayah pemukiman diguyur hujan lebat.

Selain itu juga patut diwaspadai munculnya penyakit yang mengancam warga pascabanjir seperti diare, malaria, demam berdarah maupun penyakit kulit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com