Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angin Kencang dan Hujan Lebat Disertai Es di Banyuwangi, Puluhan Rumah Rusak

Kompas.com - 24/12/2021, 14:31 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ahmad Su'udi ,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Angin kencang dan hujan lebat yang disertai es yang terjadi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (23/12/2021), merusak total 28 rumah.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, mengatakan di Desa Wringinrejo, Kecamatan Gambiran, terdapat 15 rumah yang rusak. Kerusakan terutama berada di bagian atap. Desa ini yang dilaporkan sempat terjadi hujan es.

Sementara di Desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore, terdapat satu rumah yang rusak dikarenakan tertimpa pohon yang roboh karena angin kencang.

Baca juga: Hujan Es Landa Desa di Banyuwangi, Sejumlah Atap Rumah Warga Rusak

Adapun di Kecamatan Glenmore, di Desa Bumiharjo, ada 12 rumah yang dilaporkan terdampak angin kencang.

Laporan yang masuk dari Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Banyuwangi, hujan disertai angin kencang datang hampir bersamaan di dua kecamatan tersebut, kemarin sekitar pukul 14.30 WIB.

"Kemudian kita sudah koordinasi dengan wilayah pagi ini, pembersihan di masing-masing kecamatan. Tim BPBD sudah meluncur untuk sementara pemenuhan kebutuhan dasar, sembako," kata Plt Kalaksa BPBD Banyuwangi, Ilzam Nuzuli, Jumat (24/12/2021).

Dia mengatakan paket sembako yang dibagikan, masing-masing cukup untuk kebutuhan keluarga untuk beberapa hari.

Pihaknya menargetkan Jumat siang paket bantuan kebencanaan tersebut telah terdistribusikan kepada warga korban bencana.

Mengenai fenomena hujan es, menurutnya itu kejadian alam yang biasa. Pihaknya juga belum menerima laporan dari petugas di lapangan, terkait kebenaran terjadinya hujan es.

"Belum ada penjelasan resmi BMKG juga itu. Tapi yang di medsos beredar itu hanya beberapa menit saja, saya kira kejadian alam biasa itu," kata Ilzam.

Prakirawan BMKG Banyuwangi, Anjar Triono Hadi mengatakan, Banyuwangi tiga hari terakhir menghadapi potensi hujan dengan angin kencang, sebagaimana peringatan dini yang mereka publikasikan.

Penyebabnya, terdapat perbedaan tekanan udara antara sisi utara dan selatan garis katulistiwa. Hal itu yang mempengaruhi peningkatan kecepatan angin yang bergerak dari area bertekanan besar, ke tempat bertekanan rendah.

"Kebetulan melewati wilayah Banyuwangi. Kalau ada perubahan cuaca itu akan cepat selesai, jadi anginnya akan normal kembali, itu dinamika atmosfer," kata Anjar, Kamis (23/12/2021).

Baca juga: Hujan Es Landa Sejumlah Wilayah di Malang, Begini Penjelasan BMKG

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

Surabaya
PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

Surabaya
2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

Surabaya
Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Surabaya
Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Surabaya
Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Surabaya
Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Surabaya
Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Surabaya
Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Surabaya
Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com