KOMPAS.com - Sudah dua hari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mardhi Waluyo Kota Blitar tidak bisa melayani pasien Covid-19 dan yang membutuhkan oksigen.
RSUD Mardhi Waluyo memasang pengumuman berukuran besar di depan gerbang rumah sakit agar bisa dibaca warga yang hendak berobat.
Pengumuman itu tertulis, "Mohon maaf untuk sementara IGD tidak menerima pelayanan untuk pasien yang memerlukan oksigen (termasuk pasien Covid-19) sampai dengan ketersediaan oksigen terpenuhi".
Wakil Direktur RSUD Mardhi Waluyo Herya Putra Dharma mengatakan, stok oksigen di rumah sakit itu tak pernah benar-benar aman sejak beberapa waktu lalu. Hal itu terjadi karena kebutuhan oksigen melonjak.
Herya menyebutkan, sebelumnya RSUD Mardhi Waluyo melakukan pengisian ulang oksigen cari sebanyak tiga kali dalam sepekan. Jumlah yang diisi sekitar 2,5 ton setiap pengisian.
Kini, RSUD Mardhi Waluyo harus melakukan pengisian setiap hari dengan jumlah yang sama.
Baca juga: Kabupaten Blitar Mencatat Jumlah Kematian Tertinggi Selama Pandemi
"Tabung sentral oksigen cair kami kapasitasnya delapan ton tapi sekarang tidak pernah bisa dipenuhi. Sehari saja terlambat pengisiannya sudah lampu merah," kata Herya saat dihubungi, Sabtu (17/7/2021).
Herya mengatakan, ketersediaan oksigen bukan satu-satunya alasan IGD RSUD Mardhi Waluyo ditutup sementara.
Namun, ketersediaan oksigen di rumah sakit tak benar-benar aman.
Menurut Herya, pemasok oksigen cair sudah menyatakan tak ada pasokan oksigen untuk dikirim pada Minggu (18/7/2021).
Selain oksigen cair, kebutuhan oksigen tabung melonjak lebih dari dua kali lipat. Dari 20 tabung kapasitas enam meter kubik per hari menjadi 50 tabung per hari.
RSUD Mardhi Waluyo tak pernah bisa menumpuk oksigen tabung karena keterbatasan barang dari pemasok.