KOMPAS.com - Sugianto (30) dan Agus Suprianto, kakak beradik di Kota Madiun terlihat sibuk melayani pembeli di warung soto miliknya di Jalan Suhud Nosingo, Kota Madiun, Jawa Timur.
Warung soto yang berdiri di depan SMAN 6 Kota Madiun itu sekilas tampak biasa. Di gerobak sotonya terlihat berbagai menu dan tulisan sewu mawon (seribu saja).
Warung soto itu memang diberi nama Sewu Mawon (seribu saja) sesuai dengan harga menu yang dijual.
Sugianto dan Agus sudah dua bulan terakhir berjualan di pinggir Jalan Thamrin. Mereka menjual semangkuk soto dengan harga Rp 1.000.
Harga semangkuk soto itu sangat murah. Rata-rata, warung lain menjual semangkuk soto dengan harga di atas Rp 5.000.
Setiap harinya, kakak beradik itu membuka lapak mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB.
Namun, keduanya telah datang ke lokasi jualan sejak pukul 04.00 pagi untuk mempersiapkan dagangan.
Karena harganya yang murah, soto yang dijual kakak beradik itu sudah ludes sebelum pukul 11.00 WIB.
Sugianto mengaku nekat menjual semangkuk soto dengan harga sangat murah untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
Namun, alasannya tak cuma itu. Kakak beradik ini ingin membantu warga yang kesusahan selama pandemi Covid-19.
“Kami juga ingin membantu warga yang tidak mampu agar mereka mudah dan murah mendapatkan makanan untuk sarapan di pagi hari. Bahkan kalau ada orang yang tidak mampu kesusahan makan kami undang makan dan tidak usah bayar alias gratis,” kata Sugianto saat ditemui Jumat (5/3/2021).
Niat berjualan soto muncul setelah kakak beradik ini melihat banyak orang yang kehilangan pekerjaan selama pandemi Covid-19.
Di sisi lain, mencari pekerjaan bukan perkara gampang.