Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Ketua RT soal Terduga Teroris yang Ditangkap di Surabaya

Kompas.com - 27/02/2021, 07:54 WIB
Ghinan Salman,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Seorang terduga teroris ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di sebuah rumah di Jalan Medokan Sawah 121, Rungkut, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (26/2/2021).

Pria terduga teroris itu berinisial D alias AIH.

Supangin selaku Ketua RT 01/RW 01, Kelurahan Medokan Ayu, Kecamatan Rungkut, membenarkan bahwa AIH dibawa oleh pihak kepolisian.

Baca juga: Densus 88 Tangkap 12 Terduga Teroris di Jawa Timur

AIH ditangkap Densus 88 saat akan melaksanakan shalat Jumat bersama anaknya.

"Saya enggak tahu langsung kejadiannya, tempatnya di depan masjid, kira-kira 11.30 (ditangkap), mau berangkat shalat Jumat tadi," kata Supangin saat dihubungi, Jumat.

Sebelum penangkapan, Supangin dihubungi seseorang yang mengaku dari Densus 88.

"Terus saya dihubungi dari Densus, 'Pak ini mau ada anu (penggeledahan), loh ada apa?' Saya tanya gitu. Kaget saya enggak tahu, tahu-tahu waktu saya keluar banyak polisi di rumah situ," kata Supangin.

Baca juga: Selain di Surabaya, Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Malang, Sidoarjo, dan Mojokerto

Selain membawa AIH, petugas juga sempat menggeledah tempat tinggalnya di Medokan Sawah.

Petugas juga membawa beberapa barang bukti dari rumah tersebut.

"Saya disuruh jadi saksi, di dalam rumah ada panah, samurai, sama seperti alat-alat tinju. Katanya alat-alat taekwondo," ucap dia.

Menurut Supangin, istri AIH sempat membantah tuduhan bahwa suaminya adalah teroris.

Hal itu disampaikan istri AIH saat dilakukan penggeledahan.

"Sudah diamankan katanya masih terduga, sementara ini masih dibawa ke Jakarta untuk diinterogasi. Saya juga enggak kenal mereka dari mana," kata Supangin.

Menurut Supangin, keseharian AIH tidak berbeda dengan keseharian warga pada umumnya.

Bahkan, menurut Supangin, AIH cukup ramah dengan para tetangga.

Terkadang, AIH juga ikut taziah apabila ada warga yang meninggal dunia.

"Baik sama orang, ya sering-sering ikut takziah. Tinggalnya juga kurang tahu jelasnya, karena saya masih 1 periode jadi RT. Tapi kalau dihitung, mungkin lebih kurang 10 tahun Pak AIH tinggal," kata Supangin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com